Sudden Trip

6.9K 796 308
                                    

Ketika lehermu patah tapi kamu harus tetap mandi dan pergi ke sekolah👆🏼

Warning: There's some harsh and frontal word.
If you don't like it, you can skip this chapter.

But i think you like it, so........🙃

🗼🗼🗼

"Akhirnya selesai". Harry menghembuskan nafasnya lega setelah menyelesaikan semua tumpukan-tumpukan berkas di meja kerjanya.

Harry meraih cangkir kopinya lalu bersandar pada kursi, menikmati kopinya dengan damai.

Brakk!

Namun sepertinya ketenangan itu hanya bertahan beberapa detik saja karena tiba-tiba dengan tidak sopannya atasannya masuk dengan cara membuka pintu dengan kasar.

"Aku telah menyuruhmu untuk mengambil berkas lain diruanganku, tapi sepertinya otak kecilmu tidak mampu mengingat perkataanku dan membuat atasanmu sendiri yang harus mengantarnya".

Harry meletakkan cangkir kopinya dan hampir saja tersedak ketika melihat tumpukan berkas lain yang sudah terletak diatas mejanya. "Dengar ya Mr. Draco Malfoy atasanku yang sok pintar, aku telah menghabiskan seluruh waktuku untuk memeriksa tumpukan kertas-kertas ini dan membuat pantatku kebas karena telah duduk selama berjam-jam untuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya menjadi tugasmu".

"Dengar ya Harry Potter sekretarisku yang cerewet, aku adalah bosmu dan aku juga sibuk dengan pekerjaan lainnya, jadi jangan membantah dan lakukan semua perintahku, aku ingin semua berkas ini sudah ada diruanganku 2 jam lagi!". Balas Draco bersidekap.

"Bagaimana kalau aku tidak mau?". Balas Harry lagi lalu ikut bersidekap.

Draco menyeringai, "kalau kau tidak mau, kupastikan kau tidak bisa berjalan besok pagi".

"Apa maksudmu?!". Tanya Harry yang masih belum mengerti.

Draco tidak menjawab lalu berjalan kearah pintu, "dan jangan lupa membuat jadwalku untuk satu minggu kedepan". Katanya lalu menghilang dari ruangan itu.

"Apa dia akan memotong kakiku? Dasar psikopat!". Gumam Harry lalu mulai mengerjakan berkasnya dengan setengah ikhlas, "oh God, kill me". Kata Harry hampir menangis ketika melihat tumpukan berkas itu.

🗼🗼🗼

Draco mengangkat kakinya keatas kursi, memainkan ponselnya dengan santai karena telah menyerahkan semua pekerjaannya pada sekretarisnya yang baik dan penurut.

Draco menegakkan badannya ketika melihat panggilan dengan nama 'Mom' tertera di layar ponselnya.

"Halo Mom, ada apa?".

"Halo Draco, apa kau sudah makan siang? Jangan suka melewatkan jam makan siangmu nak".

"Ya Mom, tenang saja, walaupun aku sangat sibuk aku tidak akan melewatkan jam makan siangku, sekretarisku telah mengatur semuanya".

"Benarkah, bagus kalau begitu, Mom sangat senang mendengarnya.  Apa kau sudah memasang dasimu dengan benar?".

"Aku biasa-

Brakk!

Harry membanting pintu lalu masuk membawa setumpuk berkas didekapannya dengan raut wajah muak, langkah kaki yang dihentakkan serta kepala yang seperti akan pecah.

"Aku telah menyelesaikan semua pekerjaanmu dan membuat jadwalmu sampai satu minggu kedepan!-"

"Mom aku tutup teleponnya, aku ada urusan sebentar. Nanti aku akan telpon lagi". Kata Draco pada Ibunya lalu menutup panggilan itu.

Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang