Soyuyogjeog-in Chingu

6.3K 762 266
                                    

Hello.....
Welcome.....

Enjoy the story.
Draco: apalu liat-liat🤨 tabok nih.

🧁🧁🧁

Jalan-jalan membawa meja
Mejanya hilang entah kemana
Adek manis sendirian aja
Jadi pacar abang yuk!

"Ga nyambung Theo goblok! Sekali lagi ngomong gitu gue potong lidah lu!". Bentak Draco pada tetangganya itu lalu menarik pergelangan tangan Harry untuk ikut masuk kerumah.

"Idih pawangnya galak amat". Gumam Theo yang sedang memberi makan angsa peliharaannya.

Terkadang Harry merasa sedih dan kesal. Pasalnya Harry selalu gagal dalam hubungan asmara. Bukan karena ga cocok atau masalah percintaan lainnya, hanya saja Harry punya seorang sahabat yang posesif nya sampe ke sel darah terakhir.

Waktu itu aja, Cedric mantannya Harry nyerah karena di teror terus selama pacaran sama Harry. Katanya pas bangun tidur, bukannya bangun ditempat tidur malah bangun dibawah pohon, kan horor.

Waktu Cedric lagi nyari hp nya buat nelpon Harry, taunya hp nya ada di atas genteng rumah tetangga. Malu banget lah waktu itu Cedric minta ijin tetangganya buat naik keatas genteng.

Dulu waktu pacaran sama Oliver juga cuma seminggu doang. Katanya setiap hari Oliver selalu dikirimin makanan 4 sehat 5 sempurna selama pacaran sama Harry. Oliver kan makannya sedikit, justru kalo kebanyakan makan dia malah nge fly.

"Rry, aku mau ngomong sesuatu".

"Yaudah ga papa kak, ngomong aja".

Adrian berdehem sebelum mulai berbicara, "jadi gini Rry, sebenarnya kakak udah suka sama kamu sejak kamu umur 12 tahun".

"Kakak pedofil?". Tanya Harry polos sambil memiringkan kepalanya.

"Bukan gitu Rry, makanya kakak nungguin kamu sampe umur 14 tahun biar ga disangka pedofil".

Harry mengangguk, "oh oke oke, jadi?".

"Jadi, kamu mau gak jadi teman hidup kakak". Kata Adrian dengan wajah tampannya yang diterpa angin.

"Gak! Elu bau! Senyum lu kaya boneka chucky! Anu lu kecil!". Draco tiba-tiba melompat dari atas pohon lalu menarik pergelangan tangan Harry untuk meninggalkan Adrian yang masih dalam keadaan cengo.

"Eh woi tunggu dulu! Belom selesai woi!". Teriak Adrian yang sama sekali tidak diindahkan oleh Draco. "Lagian gue bau dari mana sih, senyum gue ganteng, eh btw dia tau darimana cobak, kalo anu gue kecil". Gumam Adrian pada dirinya sendiri kemudian menendang pohon dengan kesal.

🧁🧁🧁

Narcissa masuk kekamar putranya, membuka jendela dan membiarkan cahaya matahari masuk yang membuat putranya terbangun.

Tapi Narcissa bingung dengan putranya yang memandangnya dengan tatapan kaget, disertai dengan keringat yang mengalir di keningnya dan napasnya yang tersenggal seperti habis dikejar kuntilanak.

"Kamu kenapa boy? Mimpi buruk?".

Draco buru-buru menggeleng, "Mah, Harry mana?".

Kening Narcissa berkerut, "kenapa kamu? Baru bangun nanyain Harry".

"Enggak, cuma nanya".

Narcissa menggelengkan kepalanya disertai dengan tatapan heran, "ya dirumahnya lah sayang. Mandi sana, biar kita sarapan". Kata Narcissa lalu keluar kamar meninggalkan putranya yang masih berada diatas kasur.

Draco menatap kepergian Ibunya. Setelah itu dia menyingkirkan selimutnya berniat bangkit dari tempat tidur. Namun Draco kembali berbaring dan menutup wajahnya dengan bantal setelah mendapati celananya yang sangat basah dan lengket.

Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang