Enough Evidence

7.9K 900 316
                                    

Hello........
Welcome........

☕☕☕

Trio Gryffindor yang selalu saja menempel setiap saat seperti biasa berjalan memasuki great hall. Duduk di tempat biasa mereka menghabiskan sarapan tiga kali sehari.

"Hey Harry, kalau kau jatuh aku akan ada disana untuk menangkap tubuhmu dan membawamu dalam pangkuanku".

Harry dapat mendengar godaan dari Derrick sang beater Quidditch dari asrama Slytherin. Harry hanya memutar bola matanya dan mendengus sebal dengan hal yang sudah terbiasa dia alami ini.

Tubuhnya yang kecil sering kali jadi bahan candaan bagi para pemain senior yang berbadan tinggi, berkaki panjang, dan berdada bidang.

Oh ayolah......

Harry juga sudah berusaha menambah tinggi badannya dengan berbagai macam usaha, mulai dari minum susu, berolahraga, berjemur di bawah sinar matahari pagi, bahkan loncat-loncat sekalipun sudah dia lakukan. Hanya saja takdir berkata lain, dirinya tetap saja harus mendongak ketika berbicara pada senior bahkan teman yang seusia dengannya.

"Sudahlah mate jangan dengarkan dia".

"Ron kenapa aku pendek?" Dengan wajah yang digembungkan, mata berair dan kening yang dikerutkan, Harry menumpukan dagunya pada bahu Ron.

Ron menepuk-nepuk ujung kepala Harry pelan, "tidak papa, yang penting kau imut".

Hermione yang hendak memakan sesuap mie goreng malah berhenti dengan posisi menganga dan garpu berada tepat didepan mulut.

"Kenapa kesannya aku seperti orang ketiga". Hermione kembali meletakkan garpunya dan menatap kedua sahabatnya yang sedang sibuk berdua dengan Ron yang masih menepuk-nepuk kepala Harry bagaikan sedang menenangkan seorang balita.

Ron menatap Hermione dengan pandangan serius, "kau tidak mengerti mione, ini masalah laki-laki".

"Apanya yang tidak mengerti? Kalian hanya membicarakan tentang tinggi badan?". Hermione mengunyah mie gorengnya dengan kasar.

Ron masih menatap Hermione lalu menyipitkan matanya, "aku dan Harry memiliki ikatan cinta platonis, kau tidak akan mengerti rasanya saat melihat cinta platonismu sedang merasa sedih".

Harry balas mengangguk-angguk setelah mendengarkan semua perkataan Ron.

Hermione hanya mengusap dadanya sabar melihat tingkah kedua sahabat sehidup-semati nya yang dramatis bukan main. Dirinya juga terkadang tidak habis pikir kenapa bisa dia berteman dengan dua makhluk random dihadapannya ini.

Setelah merenungi tinggi badannya yang lebih pendek dari kulkas, Harry akhirnya menegakkan badannya ketika melihat Cedric sang kakak senior memasuki great hall lalu duduk di barisan meja Hufflepuff.

"Kau mau kemana?". Tanya Hermione ketika melihat Harry berdiri secara tiba-tiba.

"Aku ada urusan sebentar". Setelah meninggalkan Hermione dan Ron dengan pandangan bingung, Harry segera berjalan menuju meja Hufflepuff tempat dimana sang kakak senior tampan pujaan para gadis berada.

Dari meja Slytherin bisa kita lihat Pansy Parkinson yang memutar bola matanya jengah ketika menangkap basah hal yang sejak tadi dilakukan oleh sahabat pirangnya.

"Sudah selesai?". Tanya Pansy sarkas.

Draco langsung memutar kepalanya kearah Pansy dan akhirnya tersadar dari dunianya sendiri, "sudah selesai apa?".

"Menatap Potter mu". Kata Pansy sambil memasukkan sepotong kentang goreng kedalam mulutnya.

Draco mendengus, "belum".

Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang