Oneshoot twoshoot and threeshoot (◍•ᴗ•◍)❤
Season 1 ♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ
Disclaimer : Harry Potter all cast by J.K.Rowling
Drarry~~
For life
Hope you like it.. :)
All Genre....but no lemon(sorry)
All pictures and videos from internet
Sorry if i'm very awkwar...
Pixie Hollow, sebuah tempat yang tersembunyi jauh dari jangkauan manusia. Terletak di jantung hati neverland, rumah bagi peri-peri mungil yang bertugas mengatur siklus alam.
Dan disanalah seorang peri dengan pakaian yang terbuat dari kelopak mawar merah sedang sibuk bekerja sama dengan seorang peri lain dengan pakaian yang terbuat dari kelopak bunga matahari.
"Cedric, bisa tolong arahkan cahayanya kesini! Bunga Lily ini sepertinya kekurangan cahaya matahari". Harry menyentuh kelopak bunga Lily putih yang berukuran jauh lebih besar dari dirinya sendiri.
"Okay, tapi menjauhlah sedikit karena ini akan membuatmu silau". Cedric mengarahkan cahaya matahari dengan tangannya agar dapat menyinari bunga itu.
"Terima kasih banyak atas semua bantuanmu Ced!". Harry melambaikan tangannya pada Cedric sambil tersenyum manis.
"Sama-sama Harry, kapan saja!" Cedric balas melambai lalu terbang menjauh.
Harry duduk disebuah batang pohon lalu membersihkan serbuk-serbuk bunga yang ada dibajunya. Sebagai seorang peri taman dirinya sudah terbiasa berurusan dengan segala jenis tumbuhan, mulai dari yang besar dan yang kecil, dari yang wangi sampai bau busuk sekalipun, itulah kenapa kenapa terkadang bau tubuhnya bisa berubah-ubah setiap hari.
"Hey!".
Harry yang sedang sibuk membersihkan bajunya tiba-tiba harus dikejutkan dengan seorang peri -yang entah muncul dari mana- berambut pirang dengan pakaian yang terbuat dari daun-daun hijau.
"Draco!" Harry kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh jika saja dirinya tidak mempunyai sayap untuk terbang.
"Haha aku berhasil mengagetkanmu!".
"Tidak lucu!". Harry mengerucutkan bibirnya sebal.
Draco ikut duduk diatas pohon dengan dirinya yang menghadap kearah Harry. "Baumu aneh, seperti campuran bunga Lily dan matahari dan pohon pinus".
"Ya tentu saja, tadi aku harus membantu para peri hewan untuk memetik buah pinus yang akan menjadi makanan para tupai, lalu meminta bantuan Cedric untuk mengarahkan cahaya matahari ke beberapa tumbuhan yang sedang bertumbuh".
"Cedric? Kenapa kau tidak minta bantuan padaku". Draco menyilangkan tangannya di dada.
"Memangnya kenapa? Dia temanku". Harry mengerjap-ngerjapkan matanya bingung.
"Aku kekasihmu".
Harry menghela nafas lalu memutar bola matanya, "memangnya kau bisa mengatur cahaya?".
"Tidak sih, tap- tapi! Aku bisa membuat alat yang bisa memantulkan cahaya kemana saja".
Harry tertawa kecil melihat tingkah lucu kekasihnya yang penyakit cemburunya sedang kambuh. "Kau tidak perlu repot-repot melakukan itu Dray, kalau ada yang mudah kenapa harus yang sulit".
"Tapi kau bertemu dengannya setiap hari". Draco masih tidak mau kalah.
"Tentu saja Draco, bakatku dan bakatnya berhubungan satu sama lain!".
"Tapi kenapa harus padanya?".
Harry mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar, "baiklah, lain kali aku akan minta bantuan pada Justin".
"Ma- maksudku bukan padanya juga!".
"Jadi pada siapa?". Harry ikut-ikutan menyilangkan tangannya di dada.
"Kalau begitu aku akan beralih menjadi peri cahaya saja sekalian". Balas Draco.
Mendengar hal itu, Harry melamun sebentar setelah itu tertawa sendiri membuat Draco kebingungan.
"Kenapa kau tertawa?".
Mengatur nafasnya perlahan, Harry kemudian menatap Draco. "Aneh rasanya membayangkan dirimu dengan pakaian serba kuning".
Draco semakin menekuk wajahnya setelah mendengar jawaban Harry barusan. "Kau juga sering menghabiskan waktu bersama Luna".
"Luna? Tentu saja Drake! Dia itu peri air, tumbuhan mana yang tidak membutuhkan air! Kau bercanda?!". Ucap Harry semakin tidak habis pikir dengan kekasihnya ini.
"Kau juga menemui Terrence setiap hari". Draco mencari alasan lain.
"Terrence itu peri bubuk, semua peri juga akan bertemu dengannya setiap hari saat mengambil bubuk pixie, bukan cuma aku tapi kau juga". Harry menepuk jidatnya pelan.
"Apa kau tidak membutuhkanku?". Draco menangkup pipi Harry dengan kedua tangannya.
"Tentu saja aku membutuhkanmu Dray, aku membutuhkanmu dalam banyak hal!".
"Memangnya apa yang kau butuhkan dari aku?".
"Aku membutuhkanmu untuk memelukku, memberikan aku kehangatan, memperhatikanku, menghiburku, dan banyak lagi".
Seketika wajah Draco berubah menjadi cerah lalu dirinya mengecup bibir Harry sekilas kemudian mengangkat tubuh Harry dan membawanya terbang.
Dengan reflek Harry mengalungkan kedua tangannya pada leher Draco, "Hei aku bisa terbang sendiri tau!".
Draco mengecup bibir Harry lagi, "sekarang aku yang sedang membutuhkanmu".
"Kau akan membawaku kemana?".
Seringaian terlihat jelas di wajah Draco, "kerumahku atau lebih tepatnya kekamarku".
Harry menyembunyikan wajahnya yang memerah pada dada bidang Draco dan hanya bisa speechlessmendengar perkataan Draco barusan.
. . 🦋End 🦋Thank you so much . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.