Brilliant!!

Tsundere

Hai Hello :D

Hope you like it!!

🍎
.
.
.
🍎

Draco tak sengaja melihat Harry dan Ron yang sepertinya baru pulang dari Honeydukes, terlihat dari mereka yang membawa sekotak bertie botts beans dan beberapa coklat lain "Hey Potter!! Sepertinya kau punya selera yang buruk dalam hal fashion".

"Sweater itu kelihatan sangat buruk ditubuhmu, astaga apa kau tidak memiliki uang untuk membeli celana lain? Celana itu benar-benar tidak cocok dengan warna sweatermu". Draco memandangi setiap lekuk tubuh Harry dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

Harry yang menyadari Draco terus memandangi tubuhnya hanya bisa menunduk malu sambil memainkan ujung sweaternya dengan wajah yang kelihatan merona.

"Shut up Malfoy!! Berhentilah mengomentari Harry seolah-olah kau sedang menelanjanginya dengan matamu". Ron menarik tangan Harry menjauh sambil membawa beberapa pesanan permen dari Hermione.

Draco yang ditinggal sendirian hanya bisa memandang kepergian sepasang sahabat itu dengan wajah bingung, "memangnya aku salah apa?? Aku hanya menyatakan pendapatku".

🍎
.
.
.
🍎

"Sudahlah Draco akui saja! Apa susahnya sih kalau mengakui bahwa kau menyukai Harry Potter". Pansy mendudukkan dirinya diatas sofa yang ada didalam ruang rekreasi Slytherin.

Draco tertawa mengejek ketika mendengar penuturan yang baru saja Pansy keluarkan, "aku? Menyukai Potter? Tentu saja tidak! Untuk apa aku menyukai si stupid Potter itu".

"You call him stupid but you love him right?" Blaise dengan santainya memukul kepala Draco pelan dengan sebuah gulungan koran yang sedang dia pegang dan sukses membuat Draco menatap tajam kearahnya.

"No! Absolutely not. Siapa yang tertarik dengan si Potter bodoh dengan rambut acak-acakan dan kacamata bundarnya itu".

"Tentu saja kau", kata Pansy tanpa mengalihkan perhatiannya dari kuku-kuku panjangnya yang baru saja dia warnai dengan warna hitam.

Draco mulai kesal dengan pembicaraan yang saat ini tengah berlangsung diantara mereka bertiga, "Kenapa kalian selalu berpikir bahwa aku menyukainya? Kalau begitu apa buktinya?".

Blaise tersenyum remeh kepada Draco, "jelas-jelas aku melihatmu meniup sebuah origami yang berbentuk angsa putih dan menerbangkannya ke arah Potter ketika Profesor Snape sedang mengajar".

"Hey! Aku melakukan itu karena ingin mengejeknya saja!"

Pansy akhirnya menoleh sambil memutar bola matanya jengah, "untuk apa kau bertanya padanya ketika dia pingsan? Mana ada orang yang mengkhawatirkan musuhnya seperti itu".

Wajah Draco kelihatan memerah entah karena dia marah atau malu, "Aku....aku hanya...ee...aku... Terserah kalian saja, aku ingin keluar dari sini".

"Hey kau mau pergi kemana!?" tanya Pansy saat Draco bangkit dari tempat duduknya.

"Ingin membeli jus labu".

Blaise dan Pansy tertawa melihat tingkah sahabat kulit pucat mereka itu.

"Apa menurutmu dia akan mengadu kepada ayahnya?", tanya Pansy kepada Blaise dengan nada sindiran.

"Kurasa tidak".

🍎
.
.
.
🍎

"Harry... ee begini, aku dan Ron kami ingin pergi ke suatu tempat bersama... jadi kau-".