London Boy

8.2K 932 458
                                        

Jodoh saya👆🏼 (◍•ᴗ•◍)❤

🎡🎡🎡

"Ini Harry putraku". Kata James sambil mengusap kepala Harry. "Dan Harry, ini adalah paman Lucius Malfoy, dia adalah rekan kerja papa". Lanjut James lagi.

Setelah sesi perkenalan itu, Harry hanya bisa duduk terdiam di sebuah sofa memperhatikan dua pria paruh baya yang tengah sibuk berbincang-bincang.

Harry terpaksa ikut dengan Ayahnya pada liburan musim panas menuju London karena Ibunya yang tengah mengunjungi kakek dan neneknya di Pennsylvania. Sebenarnya bisa saja Harry menghabiskan liburannya seorang diri di LA, tapi sepertinya itu akan membosankan.

Tapi ternyata duduk diam disebuah sofa didalam rumah besar bak istana jauh lebih membosankan. Seharusnya dia bisa makan es krim sepuasnya di musim panas ini.

"Kau mau kemana Draco?". Lucius melihat putra semata wayangnya yang sudah memegang sebuah kunci bersiap menuju ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya.

"Aku hanya ingin mengunjungi rumah Theo" Draco berjalan ke ruang tamu untuk menjawab pertanyaan Ayahnya.

"Oh pas sekali kalau begitu, kau bisa sekalian mengajak Harry jalan-jalan. Sepertinya sejak tadi dia sudah merasa bosan". Kata Lucius yang dibalas anggukan dari James.

"Harry?" Draco mengerutkan keningnya.

Wajah Harry memucat. Oh dia benci hal ini, dia tidak suka berkenalan dengan orang baru apalagi yang sepertinya seumuran dengannya. Dia adalah tipe manusia canggung menyedihkan yang tidak pandai memulai pembicaraan dengan orang lain. Benar-benar mimpi buruk, Harry rasa dia ingin muntah sekarang.

"Ya, Harry putraku. Mungkin kalian bisa menjadi teman baik". James mengalihkan pandangannya pada Harry yang menunduk sibuk memainkan ujung hoodie nya sendiri.

Draco memandangi makhluk bertubuh mungil dengan hoodie nya yang kebesaran dan kacamata yang sudah turun ke hidung akibat terlalu lama menunduk.

"Oh ehm, baiklah tidak masalah". Draco mengulas senyum lalu tanpa basa-basi menarik pergelangan tangan Harry untuk ikut dengannya.

Harry yang tiba-tiba ditarik hanya bisa mengikuti dengan pasrah membayangkan semua kecanggungan dan kebodohan yang akan dirinya perbuat nantinya.

Mereka sudah berada di dalam mobil selama sepuluh menit dan tidak ada yang memulai percakapan. Harry hanya bisa memainkan ujung jari-jarinya karena tidak berani memandang pemuda blonde yang sedang asik menyetir mobil disampingnya.

"Kau sudah makan?" tanya Draco melirik Harry sekilas.

Harry hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kupikir belum, soalnya wajahmu terlihat pucat. Aku Draco, tadi siapa namamu? Harry ya?". Tanya Draco lagi dan dijawab dengan sebuah anggukan lagi.

Tepat saat lampu merah mobil itu berhenti. Draco menggunakan kesempatan ini untuk merubah posisinya menghadap kearah Harry.

"Apa aku menyeramkan?".

Harry membulatkan matanya dan segera menggeleng. Lihatlah sekarang, karena tingkah bodohnya. Harry membuat pemuda blonde ini jadi menyalahkan dirinya sendiri.

"Jadi kenapa kau diam saja?" Draco meraih dagu Harry agar bisa melihat wajah Harry dengan jelas.

Bola mata Harry bergerak tidak nyaman kebanyak arah berusaha untuk mengindari kontak mata. Wajahnya berubah menjadi merah padam. Harry gugup setengah mati sekarang.

Draco menyeringai, "ah ternyata kau manis sekali. Apa perlu aku mencium bibirmu dulu agar kau bisa mengeluarkan suara?".

Rasanya Harry benar-benar ingin mati saja sekarang.

Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang