Hai again !!
Hope you like this one :)
☔
.
.
.
☔"Aku ingin hubungan ini berakhir, aku lelah dan aku tau kau mengerti", Draco langsung meneguk ice coffe nya sesaat setelah mengucapkan kata-kata itu, entah mengapa tenggorokannya terasa sakit.
Harry meremas ujung lengan hoodienya dengan kuat, menunduk dalam dan berusaha mati-matian untuk menahan air matanya yang siap membanjiri wajahnya saat itu juga, hatinya terasa seperti jatuh ke jurang yang dalam lalu hancur saat menyentuh dasar jurang yang dipenuhi dengan duri-duri tajam. Terdengar berlebihan tapi itulah kenyataan yang dia rasakan, dia sudah tau jika hari ini akan datang dan pada akhirnya hari ini datang juga.
Setelah keheningan dingin yang melanda keduanya, Harry mengangkat kepalanya dan tersenyum, senyuman yang terasa pahit dengan pandangan yang putus asa.
"Terima kasih Dray kau sangat baik padaku, terima kasih banyak dan...." Harry mengambil nafas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "Maaf jika aku tidak bisa menjadi seorang yang kau harapkan, aku melakukan semua yang aku bisa tapi mungkin itu tidak cukup". Harry bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi sebelum semua air matanya tumpah dan membuat kacamatanya sendiri basah."Harry aku-"
Harry menghentikan pergerakannya lalu menatap pemuda berparas tampan dihadapannya.
"Aku harap kita masih bisa menjadi teman baik"
Harry tersenyum lalu menggenggam tangan pucat yang sejak tadi berada diatas meja itu, "Tentu saja boy, mulai saat ini aku adalah teman baikmu". Harry melangkahkan kakinya menuju pintu keluar restoran dengan tergesa-gesa.
Draco hanya duduk terdiam menyaksikan kepergian Harry yang beberapa saat lalu telah menjadi mantan kekasihnya, seperti ada pisau tajam yang menusuk hatinya saat melihat manik kehijauan itu memerah menahan tangis. Draco terpaku menatap tangannya sendiri, kata-kata terakhir Harry terus terngiang dikepalanya.
☔☔☔
Harry duduk termenung sendirian di tempat pemberhentian bus. Dia memandang ke arah langit, rintik-rintik hujan mulai berjatuhan ke tanah dan perlahan rintik itu berubah menjadi semakin deras. Air mata mulai jatuh di pipi Harry saat memory tentang kejadian tadi terlintas di pikirannya dan dia juga menyadari itu adalah kencan terakhir mereka sebagai sepasang kekasih. Harry membuka kacamatanya lalu mulai berjalan menyusuri derasnya hujan, dia tidak peduli dengan air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya dan dapat membuatnya jatuh sakit, karena saat ini hatinya jauh lebih sakit, omong-omong Harry selalu menyukai hujan karena ketika hujan turun dia bisa menangis sepuasnya tanpa diketahui orang lain.
Sesampainya dirumah, Harry langsung disambut oleh wajah khawatir kakak sepupunya.
"Astaga Harry! Kau kehujanan!? Apa yang terjadi padamu? Kenapa si Malfoy itu tidak mengantarmu pulang?" Cedric menampilkan raut khawatir sambil menghujani Harry dengan pertanyaan bertubi-tubi.
Harry menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "aku tak apa kak Ced, kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan ku, aku baik-baik saja" kata Harry dengan suara serak.
"Kau memang selalu baik-baik saja setiap kali aku menanyakan keadaanmu", Cedric menggerakkan kursi rodanya untuk mendekat ke arah Harry.
"Ya karena kupikir begitu".
Cedric menggelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban yang keluar dari mulut pemuda bersurai hitam itu, "sudahlah kalau begitu kau harus segera mandi sebelum aku menemukanmu dalam keadaan demam besok pagi".

KAMU SEDANG MEMBACA
Brilliant!!
FanfictionOneshoot twoshoot and threeshoot (◍•ᴗ•◍)❤ Season 1 ♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ Disclaimer : Harry Potter all cast by J.K.Rowling Drarry~~ For life Hope you like it.. :) All Genre....but no lemon(sorry) All pictures and videos from internet Sorry if i'm very awkwar...