I Owe You

11.4K 1.1K 203
                                    

hello....
welcome....

💐💐💐

"Besok Ayah akan kedatangan seorang kolega dari Italia, dan kau harus ikut makan malam bersama kami". Kata Lucius ditengah heningnya suasana makan malam.

"Untuk apa aku harus ikut? Aku tidak memiliki urusan apa-apa dengan kolega Ayah, lagipula aku masih sibuk mengatur investasi perusahaan". Kata Draco sambil memotong daging yang ada dipiringnya menjadi beberapa bagian kecil.

Narcissa tersenyum menanggapi perkataan anak semata wayangnya itu, "kami tau kau sangat sibuk, itulah kenapa kami berinisiatif untuk mengenalkanmu pada beberapa kolage Ayah".

Draco mendengus sebal, dia sudah tau kemana arah pembicaraan ini. "Aku sudah sering mengatakan, berhentilah menjodohkan dengan siapapun, aku bisa mencari pendamping hidupku sendiri".

"Tapi kau sama sekali belum pernah mengenalkan kami dengan siapapun nak. Apa kau tidak memiliki seorang kekasih?. Narcissa menatap putranya dengan penuh harapan.

Draco menelan ludahnya kasar berusaha untuk tetap terlihat tenang, "te- tentu saja aku memiliki seorang kekasih!".

Mendengar hal itu, sebuah senyuman seketika muncul diwajah Narcissa.

Lucius meminum segelas air lalu meletakkannya lagi diatas meja, "baiklah kalau begitu, besok kau harus mengenalkannya pada kami. Jika kau sama sekali tidak membawa siapapun kehadapan kami, maka kami berdua sepakat untuk menjodohkanmu pada anak dari kolega Ayah".

Draco hampir tersedak setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut sang Ayah, namun dia masih tetap berusaha untuk terlihat santai. "Baiklah besok aku akan membawanya kehadapan kalian", kata Draco dengan nada datar lalu segera bangkit meninggalkan meja makan.

Draco Malfoy seorang CEO muda dari salah satu perusahaan terbesar di Inggris. Dia memiliki paras tampan dengan rambut pirang dan hidung yang mancung, memiliki tubuh yang tegap dan tinggi. Jika ada yang bertanya apakah dia kaya? Hal itu tidak perlu dijelaskan. Semua alasan itu menjadikan dirinya sebagai idaman bagi ratusan bahkan lebih wanita diluar sana. Tapi sifatnya yang dingin menjadikan alasan lain bagi wanita-wanita itu sulit untuk mendapatkan hatinya, tatapan matanya yang tajam membuat sebagain orang kehilangan nyali untuk mendekati dirinya.

💐💐💐

"Ada masalah kawan? Wajahmu kusut sekali". Theo mencoba menyapa sahabat pirangnya yang baru masuk kerumahnya dan langsung duduk di sofa tanpa mengucapkan salam apapun.

Pansy mengalihkan perhatiannya sebentar dari majalah yang sedang ia baca karena penasaran dengan siapa Theo berbicara. Sungguh Pansy sama sekali tidak menyadari kedatangan Draco yang memang seperti makhluk tak kasat mata yang tiba-tiba muncul begitu saja.

"Kira-kira masalah apa yang sedang menimpa pangeran Malfoy kita ini, tapi aku yakin sembilan puluh sembilan persen itu bukan masalah percintaan". Kata Daphne sambil meminum soda yang baru saja dia ambil dari kulkas.

"Tidak ingin bercerita Drake?", Blaise melemparkan sekaleng soda yang langsung ditangkap oleh Draco.

Draco meneguk sodanya dua kali lalu memijit pangkal hidungnya yang membuat dirinya tampak seperti sedang frustrasi, "jam berapa sekarang?".

Pansy melihat kearah jam tangannya yang memiliki warna hitam dengan perpaduan silver, "masih jam sepuluh pagi dan kau kelihatan seperti orang yang kehilangan harapan hidup".

"Waktuku tinggal empat belas jam lagi", kata Draco yang membuat seisi ruangan menatapnya bingung.

"Kau akan meninggal?". Ucap Theo dengan mimik wajah tanpa dosa.

Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang