Brilliant!!

I Forgot That You Existed

Hello......
Welcome........

Gapapa komen aja sesuka hati, aku suka bacainnya:v
Because this is the last chapter:)
Ga becanda

🍸🍸🍸

"Dray, bisa tolong jemput aku di halte?". Harry berbicara pada telponnya sambil menatap langit kota London yang sudah tertutupi dengan awan gelap.

"Tidak Harry, aku tidak bisa aku sedang sibuk".

"Baiklah" Harry memandang lesu telponnya yang telah ditutup secara sepihak.

Mungkin setelah sampai dirumah dia harus menghabiskan waktu untuk beredam di air hangat mengingat saat ini dia harus berjalan pulang dibawah rintik hujan.

Tapi tidak masalah, Harry suka hujan. Hujan selalu bisa menutupi jejak air mata yang mengalir di pipinya.

Harry rindu Draco yang dulu. Kekasihnya yang selalu menjaga dan menyayanginya, saat ini Draco selalu saja sibuk, sangat sibuk dan tidak pernah memiliki waktu untuk dirinya.

Harry mengerti semua kesibukan Draco sebagai kepala dari perusahaan yang dia jabati. Namun ketika suatu kali Draco lupa hari ulang tahunnya membuat Harry berpikir bahwa memang pemuda itu tidak lagi perduli dengannya.

🍸🍸🍸

"Harry kau tau, kemarin aku melihat Draco dengan seseorang sedang makan di restoran ketika aku dan Pansy sedang iseng makan di tempat mahal". Hermione duduk disamping Harry yang tengah sibuk menonton televisi.

Harry hanya diam dan mengangguk.

Dahi Hermione berkerut melihat reaksi Harry barusan, "kau tidak marah atau apalah yang sejenisnya, membanting tv misalnya?".

Harry mendengus geli dengan pertanyaan Hermione barusan. "Kenapa aku harus melakukan hal tidak berguna seperti itu? Hanya membuang tenaga".

"Jadi kau tidak mau berbuat apa-apa?".

"Aku ingin mendengar penjelasan langsung dari mulutnya Hermione, lihat saja bagaimana nanti hubungan ini berakhir. Happy ending or sad ending, bukankah happy ending sudah terlalu biasa?".

Hermione mengangguk-angguk mengerti, "kalau aku jadi kau, sudah kumutilasi si dragon itu".

"Aku bukan psikopat mione".

Setelah menyelesaikan percakapan itu, entah kenapa Harry tergerak untuk meraih ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Draco.

To: Draco🐲
Dray kau sudah makan?

From: Draco🐲
Bisakah kau tidak mengganguku

To: Draco🐲
Aku hanya bertanya :"

From: Draco🐲
Aku sedang sibuk dan pertanyaanmu
benar-benar membuang waktu

Mungkin Draco benar, dirinya hanya membuang-buang waktu.

🍸🍸🍸

Hari itu, Harry berjalan dengan langkah ringan memasuki sebuah bangunan besar yang menjadi tempat Draco menyibukkan diri.

Dirinya hanya ingin berkunjung sebentar untuk sekedar melihat kekasih yang sudah sangat dirindukannya itu.

Harry menaiki lift lalu berhenti di lantai tempat ruangan Draco berada, tanpa mengetuk pintu, Harry langsung membuka pintunya dan terdiam ditempat.

"Maaf aku-" Harry merasakan nafasnya tertahan dan suaranya tercekat. Pedih rasanya ketika melihat kekasih yang selama ini dicintainya dengan setulus hati sedang bersama seorang gadis dipangkuannya dengan tangan yang melingkari pinggul gadis itu.