***
Derap langkah berjejeran terdengar nyaring di tangga darurat
Renjun, Jeno dan jaemin berlari seperti orang kesetanan menuju roof top rumah sakit
BRAK
Renjun mendobrak pintu dengan kasar di bantu dengan Jeno
"HAECHAN" seru jaemin saat berhasil membuka pintu tersebut
Ia berlari sangat kencang tepat saat haechan hampir menjatuhkan tubuhnya
Terlambat sedetik saja mungkin Haechan sudah terjun bebas dari gedung berlantai 15 tersebut
Badan jaemin bergetar takut, ia memeluk Haechan erat sedangkan Renjun langsung membantu mereka bangun
"Stupid!" Umpat Renjun emosi
"Ren... Tahan dulu" tegur Jeno
Jaemin merapatkan tubuhnya ke haechan lalu memeluk sahabatnya itu begitu erat
Awalnya Haechan hanya menangis dalam diam, air matanya mengalir deras namun ia tak menunjukkan reaksi apapun
"Gue disini, gue disini, gue selalu disini" bisik Jaemin
Sekilas jika orang tak tahu mungkin mereka berfikir bahwa jaemin lah yang sedang ketakutan
Tapi mungkin kenyataannya seperti itu, jaemin benar benar takut
Bayangan saat Haechan hampir loncat masih terpatri jelas di benaknya
Perlahan lahan suara tangis Haechan pun mulai terdengar
"Kita disini Chan, nangis aja" ujar Jeno sambil mengelus rambut Haechan
Haechan pun hanya bisa membalas pelukan Jaemin lalu menempelkan wajahnya di bahu Jaemin
Ia menangis
Menangis benar benar kuat
Membuat semua yang mendengarnya bisa ikut merasakan perihnya
"Gue mau mati" lirihnya
Jaemin menggeleng pelan lalu memeluk Haechan dengan begitu kuat
Ia tidak akan pernah sanggup kehilangan salah satu dari mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother [END]
FanfictionTerkadang kita membutuhkan mereka yang bernasib sama untuk menguatkan