***
Jaemin mengerjapkan matanya pelan sambil mengeratkan genggamannya pada tangan jeno
Ia menunduk saat haechan mendorong kursi rodanya
Jeno melirik jaemin yang sudah keringat dingin
"Kita cuman mau ketaman" ujar Jeno sambil mengelus rambut Jaemin
Jaemin menggeleng pelan lalu mendongakkan kepalanya
Wajahnya yang terlihat begitu pucat membuat Jeno langsung menyuruh Haechan menghentikan kursi rodanya
"Kenapa?" Tanya Renjun sambil berlutut di depan jaemin guna menyamakan sudut pandang mereka
Jaemin tak menjawab, hanya saja tangannya yang mencengkram kuat baju pasiennya membuat ketiganya panik
"Dadanya, sakit" gumamnya dengan nafas yang tidak beraturan
Matanya terpejam erat dan dahinya berkerut
"Ba bawa ke kamar, biar gue yang panggil dokter" ujar Renjun langsung bangkit
Haechan pun membantu menegakkan badan Jaemin sedangkan Jeno masih belum melepaskan tangannya
Mereka berlari mendorong kursi roda jaemin ke ruang rawat
Sesampainya di ruang rawat Jeno langsung menggendong jaemin dan membaringkannya di tempat tidur
Jaemin menangis menahan sakitnya
"Sakit Jen" lirihnya
"Iya... Tahan sebentar ya, Sebentar lagi dokternya datang" bisik Jeno sambil mengelus rambut Jaemin
"Gue... Gue belum mau mati" lirihnya sembari memejamkan matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother [END]
FanfictionTerkadang kita membutuhkan mereka yang bernasib sama untuk menguatkan