Ga seru, gabanyak voment, aku jadi sedih 😎
***
Haechan menatap bibir jaemin yang sedikit membiru
Ada sesuatu yang remuk di dadanya, ia tak tahu bahasa kedokterannya, tapi haechan berfikir hatinya mungkin remuk
Jaemin menatap haechan dengan mata sayunya, sedikit tersenyum membuat Haechan memalingkan wajahnya
"Jangan marah" gumam jaemin lemah
Haechan menghela nafasnya lalu mengangguk, ia hanya duduk diam sambil memperhatikan setiap pergerakan jaemin
"Jeno lama" gumam Haechan
"Lagi nyari Renjun"
"Tinggal cari di tempat sepi sama gelap kok susah" gumam Haechan yang tau betul tabiat Renjun kalau kabur
"Kamu yang bikin Renjun nangis" ujar Jaemin
"Iya, makanya mau minta maaf" ujar Haechan pelan
Sejak Renjun pergi dari kamarnya Haechan jadi tak bisa tidur, ia terus di hantui rasa bersalah
Tandinya ia ingin ke kamar Jaemin unruk menyuruh Jeno mencari Renjun, namun ternyata jaemin sudah menyuruhnya lebih dulu
"Sakit banget ya?" Tanya Haechan
Jaemin mengangguk lemah lalu tersenyum tipis
"Sakiiit banget, sampe mau nyerah" gumam Jaemin
Haechan menunduk dalam, ia menghela nafasnya pelan, kalimat yang belakangan ini sering mereka lontarkan itu terasa masih asing di telinganya
"Tapi kita kan udah janji" ujar jaemin membuat Haechan sedikit mendongak
"Aku gabakalan ninggalin kalian, aku janji" ujar jaemin sungguh sungguh
Mata Haechan memanas mendengarnya, mungkin ini yang Renjun rasakan, saat dimana ia tertampar oleh kenyataan bahwa masih banyak orang yang ingin bertahan hidup
"Maaf" gumam Haechan
"Ga perlu minta maaf sama ku, cukup tetap hidup aja aku senang" gumam jaemin
"Iya, habis ini aku bakalan tetap hidup"
Jaemin terkekeh mendengar penuturan haechan, anak polos itu selalu dimarahin Renjun karna kalimatnya yang aneh tapi kadang suka menyejukkan hati
Polos tapi berarti, pantas Renjun selalu ingin menjaga haechan, karna Haechan adalah obatnya
"Kamu mau bangun rumah sakit dimana nanti?" Tanya Jaemin
"Tergantung"
"Tergantung apanya?" Tanya Jaemin
"Kamu mau bangun firma hukum dimana" ujar Haechan sambil tersenyum lebar
"Nanti aku bangun di sebelahnya"
"Mana bisa gitu"
"Bisa lah!"
Cklek
Keduanya menoleh melihat Jeno yang masuk dengan Renjun di punggungnya
"Turun turun!" Ujar Renjun heboh membuat Jeno mau tidak mau harus sedikit berjongkok
"Kamu bilang jaemin tidur!" Ujar Renjun kesal
"Tadi emang mau tidur kok" bela Jeno
"Terus dia ngapain disini?" Tanya Renjun sambil menunjuk Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother [END]
FanfictionTerkadang kita membutuhkan mereka yang bernasib sama untuk menguatkan