***
Sore itu jadi pertemuan pertama antara kedua anak kecil bermata sipit dan berkulit Tan itu
Berawal dari Renjun yang berlagak ingin kabur dari rumah karna sang papa terus menyebutnya anak pembawa sial
Ia benci kepada sang ayah setiap ayahnya berseru
"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!"
Anak itu mengepalkan tangannya kuat kuat di belakang badan sang Abang
"Pah stop, Renjun ga salah apa apa" ujar winwin
Chanyeol memijat pelipisnya pasrah, ia berjalan meninggalkan kedua putranya disana
Winwin segera membalikkan badannya lalu berlutut di depan sang adik guna mensejajarkan tinggi mereka
"Jangan di dengerin ya" ujar winwin sambil mengelus pipi adiknya yang terpaut 5 tahun itu
Renjun hanya tersenyum kecil lalu mengangguk
"Abang janji bakalan buat ayah ngerti betapa berharganya kamu" ujar winwin sambil memeluk Renjun
Dibalik pelukan itu Renjun pun mengusap air matanya kasar
Anak berumur tujuh tahun itu pun bersumpah untuk tidak menangisi papanya lagi, ia tidak akan berharap kepada sang papa untuk sekedar memberikan kasih sayang, ia percaya bahwa tanpa kasih sayang sang papa ia juga bisa tumbuh dengan baik
Ia yakin kalau ia menjadi kuat papanya tidak akan mengusiknya lagi
Ia akan menjadi laki laki kuat yang tak tersentuh siapapun
"Kamu tunggu disini ya, biar Abang yang bicara sama papa" ujar winwin sambil bangkit
Renjun menatap punggung winwin yang menjauh
Anak umur 7 tahun itu tak mengerti apa apa, ia hanya tau bahwa dirinya adalah anak yang tidak diinginkan oleh papanya
Dan ia juga hanya tahu bahwa ia terlahir dari kesalahan dan membuat mamanya kehilangan nyawa
"Kalau papa gamau sama Renjun, mending Renjun pergi aja" gumamnya
Ia tak perduli, langkahnya ia bawa pergi keluar rumah tanpa mengingat bahwa winwin berpesan untuk menunggu saja disana
Walau tak banyak yang bisa ia lakukan setidaknya ia bisa pergi menjauh dari sang papa
"Kalo gitu Renjun tinggal di rumah kelinci aja" gumam si anak bermata minimalis tersebut
Ia melangkah mantap ke arah taman yang terdapat kandang kelinci yang cukup besar, setidaknya muat untuk dirinya bermain ke dalam walau hanya 5 langkah
Ia mengerucutkan bibirnya saat melihat seorang anak berkulit Tan duduk disana sembari menyodorkan beberapa rumput kepada anak anak kelinci
"Hei! Jangan kasih itu!" Ujar Renjun dengan nada tegasnya
Anak berkulit Tan itu menoleh dan menatap Renjun bingung
"Katanya mereka lapar"
"Mereka gasuka makan rumput, kambing yang suka makan rumput!" Ujar Renjun
"Jadi harus kasih makan apa?" Tanya nya
Renjun berjalan ke ujung kandang lalu membuka kotak besar berwarna coklat yang ada disana
Ia mengambil beberapa wortel lalu memberikannya kepada Haechan
"Mereka itu makannya ini"
"Ini apa?"
"Carrot"
"Kerot?" Tanyanya bingung
Renjun mendecak sebal lalu menatap anak itu nyalang
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother [END]
FanfictionTerkadang kita membutuhkan mereka yang bernasib sama untuk menguatkan