***
Renjun mendengus sebal sambil menggoyangkan ayunan yang ia naiki dengan kakinya
Ia lalu menyesap minumannya dari botol minum yang menggantung di lehernya, sengaja disiapkan winwin tadi untuk bekal bermain bersama Haechan kalau kalau Renjun akan haus
"Kenapa lupa nanya main jam berapa ya" gumam Renjun pelan
Anak kecil itu mengedarkan pandangannya kearah jalan raya
Senyumnya merekah saat melihat haechan berlari kecil dengan kupluk birunya
Bruk
Renjun mendengus sebal melihat tingkah ceroboh Haechan yang tak sengaja menabrak seorang anak kecil
"Maaf" ujar Haechan sambil membantu mengutip jeruk yang anak itu bawa
"Makasih" ujar anak itu sambil tersenyum yang membuat setengah dari matanya menghilang
"HAECHAN!" Panggil Renjun membuat haechan menoleh
"Eh, aku pergi dulu ya, kapan kapan kita main, dadaaa" ujar Haechan lalu berlari kearah Renjun
"Lama!"
"Maaf" ujar haechan sambil cengengesan
Haechan pun ikut naik di ayunan di sebelah Renjun
"Ini, kata abang suruh kasih ke kamu" ujar Renjun sambil memberikan roti kepada Haechan
Haechan tersenyum senang
"Kok bang winwin tau aku belum makan?" Tanya Haechan senang
"Abang emang baik, ga kaya papa"
"Papi sama mami juga baik" ujar Haechan sambil mengunyah rotinya
"Tapi kenapa papi sama mami kamu suka lempar lempar barang?"
"Gatau, udah biasa" ujar Haechan santai
"Kamu ga takut?" Tanya Renjun
Haechan menoleh sebentar lalu mengangguk
"Takut, soalnya capek kalo disuruh beresin lagi" ujar Haechan sambil menjulurkan tangannya yang tampak banyak bekas luka
"Ini kenapa?" Tanya Renjun bingung
"Kalo mami lempar piring aku disuruh beresin sama papi" ujar Haechan polos
"Kenapa ga di obatin?" Tanya Renjun
"Emang harus di obatin?"
"Harus dong, kata Abang kalo ga di obatin nanti kamu bisa di amputasi"
"Di amputasi itu apa?"
"Jari kamu di potong, jadi gapunya jari deh"
Haechan meneguk ludahnya takut, tiba tiba saja matanya berair dan menangis di detik selanjutnya
"Eh kenapa nangis"
"Aku gamau di ampungtasi"
"Amputasi haechaaan" ujar Renjun malas
"Iya itu" ujar Haechan sambil menarik ingusnya
"Yaudah, ayo minta Abang obatin luka kamu" ujar Renjun sambil loncat dari ayunan
Haechan berniat meniru Renjun namun ia salah langkah hingga akhirnya terjerembab ke tanah
Renjun menepuk jidatnya heran kenapa Haechan begitu ceroboh
***
"Ngapain sih dek? Ngeliatinnya gitu banget?" Tanya winwin yang bingung karna Renjun memperhatikannya dengan begitu seksama
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother [END]
FanfictionTerkadang kita membutuhkan mereka yang bernasib sama untuk menguatkan