fakta

8K 1.2K 10
                                    

***

"Ayah, lihat Jeno ga?" Tanya Jaemin

Ayahnya pun menggeleng

"Bukannya tadi main di bangsal anak?"

"Gaada, mereka bilang Jeno udah pergi"

"Loh kok bisa? Haechan mana?"

"Nah itu dia! Haechannya juga hilang"

"Yaudah, nanti juga pasti ketemu" ujar ayah sambil mengelus rambut Jaemin

Suara dorongan brangkar yang nyaring membuat ayah menarik jaemin yang berdiri ditengah jalan agar tidak menghalangi jalannya brangkar

"JENO!" Seru Haechan yang berada di ujung lorong

"Jeno?" Gumam jaemin sambil mengedarkan pandangannya

Ia melihat haechan tengah berlari mendorong brangkar bersama Donghae

"Ayah ayah Jeno kenapa?" Tanya Jaemin panik

"Kamu tenang dulu... Kita ikutin mereka dulu" ujar ayah berusaha menenangkan Jaemin

***

Renjun bergerak gelisah, ia ingin ke kamar mandi namun masih terlalu lemas

"Mereka kemana sih" gumamnya pelan

Tak ada cara lain, Renjun harus melakukannya sendiri

Ia bergerak pelan menyibakkan selimutnya lalu mendudukkan dirinya

Baru bergerak sedikit saja ia sudah kembali lemas

Ia menarik nafas dalam dalam untuk stok oksigennya

Tangannya yang kurus ia bawa menjadi tumpuan untuk berdiri selain kakinya

Baru saja kakinya mengijak lantai rasanya ia hampir limbung kalau papanya tidak tiba tiba datang dan menangkapnya

"Mau kemana sih?" Tanya papa cemas lalu kembali mendudukkan Renjun di ranjangnya

Renjun bergerak gelisah, ia sudah kebelet tapi gengsi, kan masih ngambek sama papa

"Mau ketoilet huuh?" Tanya papa

Renjun mengangguk lemah

"Kalau butuh apa apa itu bilang" ujar papa sambil meraih botol infusnya

"Bisa pegang ini?"

Renjun pun mengangguk lalu memegang botol infusnya

Ia terperanjat saat ayahnya menggendongnya

Setelahnya ia membawa Renjun ke toilet lalu membantunya duduk di kloset

"Mau papa-"

"Bisa sendiri" potong Renjun

"Yaudah, kalo udah selesai panggil papa" ujar papa sambil keluar dari kamar mandi

Renjun pun menuntaskan proses buang air kecilnya

Setelah selesai ia pun terdiam sebentar

Masa iya ia memanggil papanya, kan gengsi

Akhirnya Renjun memutuskan untuk berdiri sendiri

Namun baru sebentar kepalanya kembali terasa berputar membuat dirinya ambruk

Mendengar suara berisik papa pun langsung membuka pintu kamar mandi kasar

"Astaga ren" seru papa langsung menghampiri Renjun yang tengah mengerang kesakitan

"Kenapa ga panggil papa hah?" Tanya papa sambil menggendong Renjun

best brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang