anak smp

8.5K 1.3K 76
                                    

***

"Abang kapan balik kesini lagi?" Tanya Haechan

"Ntar pas perayaan kelulusan kalian Abang pasti balik" ujar winwin

"Jaga diri baik baik ya, belajar yang bener biar bisa masuk SMA yang bagus" ujar winwin

Ia akan kembali ke jerman karna masa liburan yang diberikan kampusnya sudah berakhir

Kini adiknya dan keempat temannya sudah menginjak bangku 3 SMP dan sebentar lagi akan melaksanakan UN

Winwin tersenyum melihat Renjun yang menatapnya datar

"Kalo mau peluk bilang" ujar winwin sambil merentangkan tangannya

"Dih, perasaan banget" sinis Renjun tapi tetap melangkah kearah winwin dan menerima pelukan hangat itu

Winwin menciumi wajah adiknya banyak banyak membuat Renjun menggeliat geli

"Abaaang iiih malu" rengek Renjun sambil mengusap wajahnya seakan jijik dengan bekas ciuman itu

Winwin tak masalah, adiknya kan memang tsundere

"Winwin" panggil papa membuat winwin menoleh

"Ayo"

Winwin kembali menatap Renjun dengan tatapan sendunya

"Apa?" Sinis Renjun

"Yakin gamau sma di german aja?" Tanya winwin dengan nada sedihnya

"Iiihh engga! Udah sana! Ntar ketinggalan pesawat malah aku yang kena marah sama dia" sinis Renjun

Winwin pun mengeratkan pelukannya sambil menggoyang goyangkan badannya

"Uuuuu jangan cepat gede ya adek abaaang" ujar winwin

Renjun menepuk nepuk punggung abangnya heboh karna kesulitan bernafas

"Babi! Sesak tau ga!" Ujar Renjun ngegas

Winwin pun terkekeh setelah melepas pelukannya, ia memberikan kecupan manis terakhir di puncak kepala sang adik lalu mengusak rambutnya gemas

"Nanti kalo berubah fikiran mau SMA di german langsung bilang aja, okay?"

"Gak!" Jawab Renjun kesal

Winwin hanya terkekeh lalu melambaikan tangannya kepada ketiga adiknya yang lain

"Titip Renjun ya"

"Emang aku barang" sinis Renjun

"Daaaa abaaang, nanti jangan lupa bawa oleh oleh" seru jaemin

Winwin pun tersenyum lebar lalu mengangguk, ia segera menarik kopernya dan berjalan menyusul sang papa

Keempatnya menatap punggung winwin sendu

"Yah gaada lagi deh ATM berjalan" gumam jaemin

"Kan ada aku!"

"Hah, percuma kalo uang kamu disimpen di ATM terus, gimana mau jajan" ujar jaemin

"Tenang aja, nanti pas SMA kan aku udah boleh megang kartu sendiri, aku jajanin kamu sampe puas!"

"Ga ah, mending kamu beliin aku bahan makanan, terus aku masakin, biar sehat"

"Aku kasih uangnya aja, jeno yang beliin" ujar Haechan

"Terus Renjun kerjanya apa?"

"Makan aja, kasihan pertumbuhannya kayanya lebih lambat dari kita" ujar Haechan dan tentu saja dihadiahi geplakan mantap dari Renjun

"Ren" panggil Jeno

"Apa!?" Sahut Renjun dengan nada tak santai

"Kamu gapapa sendirian dirumah? Ayahmu kan ikut Abang ke Herman sementara"

"Ck, kaya baru pertama kali aja sih, aku tuh udah biasa tinggal sendirian, mau ada si tua itu juga rasanya tetap sendiri, jadi gaada bedanya" sinis Renjun

"Yaudah mending malam ini kita nginap dirumah Renjun aja!"

"Lihat nanti ya, takutnya ayah pulang hari ini" ujar Jeno takut

"Ck, udahlah sekarang ayo pulang dulu, nanti kesorean" ujar Renjun langsung pergi dari sana

Untungnya papanya masih berbaik hati menyediakan supir, beberapa maid, dan beberapa bodyguard di rumah jadi Renjun merasa sedikit lebih baik

***

Keberuntungan kini berada di tangan mereka, ayah Jeno mengabarkan kalau dia tidak akan pulang kerumah karna menginap di rumah istri barunya

Dan kini mereka berempat tidur di kamar Renjun

Jaemin dan Haechan tentunya langsung mengambil kesempatan untuk bermain PS Renjun, walaupun di rumah mereka masing masing memiliki barang itu tapi tetap saja mereka norak

"Jen" panggil Renjun yang melihat Jeno sedang belajar

"Belajar apa?" Tanya Renjun

"Biologi" ujar Jeno seadanya

"Nanti SMA kalian mau ambil jurusan apa?" Tanya Renjun

"Pengacara harus ambil IPS kan?" Ujar jaemin seadanya

Ia masih mengingat janjinya kepada Renjun dulu

"Nah aku mau jadi pengusaha, biar nanti bisa bangun rumah sakit tempat Renjun kerja, jadi aku bakalan masuk IPS" ujar Haechan antusias

"Kalo kamu?" Tanya Renjun kepada Jeno

"Gatau, kamu sendiri?"

"Jadi dokter harus masuk IPA, jadi aku masuk IPA aja" ujar Renjun santai

"Uhh, IPA tuh boring tau, lagian aku cuman bercanda kok dulu, gausah jadi dokter juga kita tetap temenan" ujar Haechan

"Idih, memangnya aku jadi dokter karna kamu" sinis Renjun

"Memang iya kan"

"Gausah kepedean" tegas Renjun

"Kalo gitu aku juga masuk IPA" ujar Jeno

"Kenapa? Mau jadi dokter juga?" Tanya Jaemin

"Engga, biar Renjun ada temannya, kasihan dia sendirian" ujar Jeno polos

Renjun memutar bola matanya malas, memang kenapa kalau dia sendirian

"Yah, nanti sarapannya gimana dong, masa kita sarapannya pisah pisah, ga kaya pas smp" cerocos Haechan

"Gausah lebay, kita cuman beda kelas bukan beda sekolah" sinis Renjun

"Makanya kalian belajar yang benar, biar bisa masuk SMA yang sama" ujar Jeno

"Iya, besok kita belajar" ujar haechan yang langsung diangguki oleh Jaemin

"Terserah"

best brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang