***
Pagi kali ini mereka awali dengan mata pelajaran olahraga, Jaemin yang memang sejak dulu tidak di perbolehkan olahraga berat pun hanya bisa duduk santai sambil memperhatikan teman temannya
Jaemin itu tipe anak yang tidak pernah mengeluh, demi keselamatan dan kebahagiaan orang orang di sekitarnya ia menurut saja di banding harus merasakan sakit yang membuatnya minta ampun
Setelah melihat ketiga temannya selesai olahraga Jaemin segera berdiri lalu memberikan tiga botol minum yang ia siapkan untuk mereka
"Ren, jangan sampe kecapean" ujar Jaemin sambil menepuk nepuk punggung Renjun yang kelihatan kesulitan bernafas
"Ahhh panas banget sih hari ini" rengek Haechan
"Cabut aja lah" ujar Renjun dengan ide setannya
"Berhubung karna Renjun yang mengajak, gas lah" ujar Haechan antusias
Mereka berempat melirik guru olahraga yang sedang berjalan memasuki ruang guru
"Memang kita di takdirkan untuk cabut gais" ujar Haechan semangat
***
Jaemin mengunyah brownies yang di bekalkan bundanya kepadanya untuk kudapan di sekolah sambil melirik Haechan Renjun dan Jeno yang sedang menyesap batang nikotinnya
Maafkan sifat nakal mereka, dan salahkan juga orang tua mereka yang tidak mendidik mereka dengan baik
Toh kalau mereka seperti ini orang tua mereka tidak ada yang perduli
"Jangan kebanyakan" ujar Haechan sambil menarik rokok Renjun dan meremukkannya dengan tangan kosong
"Bangsat" umpat Renjun kesal
Tiba tiba saja Renjun terbatuk membuat atensi ketiga lainnya beralih kearah mereka
"Tuh kan, dibilangin jangan merokok" ujar Jaemin yang duduk cukup jauh dari mereka
Asap rokok tidak baik bagi kesehatannga jadi ia harus jaga jarak
Ia memberikan botol minum yang ia kepada Renjun
Renjun meminumnya seperti orang kesetanan, dadanya terasa panas
"Ughhh" erang Renjun sambil meremas kerah baju olahraganya
"Tuh kan" ujar Haechan langsung menegakkan tubuh Renjun
"Gapapa gapapa" ujar Renjun cepat sebelum teman temannya panik
Ia buru buru mengeluarkan inhalernya dan memakainya
Nafasnya kian membaik setelah ia menggenakan benda ajaib itu
"Gayanya sok jagoan, tapi kicep kalo asmanya kambuh" sinis Jaemin
"Biarin aja" sinis Renjun
Haechan menoyor kepala Renjun dan tentu saja di balas oleh si korban dan berakhir dengan aksi toyor Toyoran
"Eh, tunggu dulu deh" ujar Haechan langsung mendorong Renjun menjauh
"Babi" umpat Renjun
"Kita kan bentar lagi SMA"
"Terus" sinis Renjun
"Sabar dong, aku kan belum selesai bicara" ujar Haechan gemas
"Ya terus apa!? Gabisa to the point aja hah?" Seru Renjun nyolot
"Heh udah udah, berisik kalo duanya nyolot" ujar Jaemin
"Gimana kalo mulai sekarang jangan pake aku kamu lagi"
"Jadi pake apa? Babi anjing?"
"Renjun, ingat dosa, orang penyakitan kaya kamu gampang mati" ujar Jaemin tulus membuat Renjun mencebik sebal
"Mulai sekarang kita pakai gue Lo aja yuk, di SMP aja cuman kita yang maish pake aku kamu, malu maluin"
"Kamu malu main sama kita?" Tanya Jeno polos
"Iiih, engga gitu Jeno, maksudnya kita kan udah gede, gausah pake aku kamu, tapi pake gue Lo biar lebih kece" jelas Haechan
"Oooo gitu" ujar Jeno sambil manggut manggut
"Ih gabisaaa, geliii" rengek Jaemin
"Pasti bisa"
Jaemin menggeleng sambil memanyunkan bibirnya, ia tidak suka
"HEH KALIAN NGAPAIN DISITU!?"
"Shit"
***
Bunda memijat pelipisnya pening, mengurus empat anak memang tidak semudah itu ternyata
Bunda tentu saja percaya kepada jaemin bahwa anak itu tidak merokok, jaemin kan tidak pandai berbohong
Yang dia permasalahkan tiga lainnya
"Sayaang, bunda kan udah bilang, merokok itu ga baik buat kesehatan"
"Apalagi Renjun, nanti asmanya kambuh gimana"
"Iya bunda, tadi asma Renjun kambuh" adu Haechan
"Tuh, apa bunda bilang"
"Iya bunda, maaf, tadi kelepasan" ujar Renjun dengan nada penuh penyesalan
"Minggu lalu juga bilangnya gitu, tapi di ulangin juga"
Renjun meringis pelan mengingat Minggu lalu bunda juga dipanggil kesekolah
"Yaudahlah mau gimana lagi, sekarang kalian ganti baju terus makan siang gih" ujar bunda sudah menyerah
Keempatnya pun bangkit dari sofa lalu pergi kekamar jaemin untuk ganti baju
Haechan membuka lemari jaemin dan mengambil pakaiannya acak namun tangannya di tahan oleh Renjun
"Aku duluan!" Ujar Haechan cepat
Sudah menjadi kebiasaan mereka akan rebutan baju
"Gue mau pake ini" ujar Renjun datar membuat Haechan mematung di tempatnya
Renjun tersenyum penuh kemenangan lalu mengambil kesempatan untuk merebut baju tersebut
"Lo yang minta pake Lo gue tapi Lo sendiri yang kaget" ujar jaemin dengan tingkah sok kerennya di iringi tawa Jeno dan Renjun
Haechan mendengus sebal lalu mengambil kaos lain dari lemari Jaemin
"Ish aku eh gue ga kaget! Cuman ya ya"
"Udahlah" ujar Renjun sambil merangkul Haechan
"Bocah mah ya bocah aja" ledek Renjun langsung mendapat hadiah Toyoran dari Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother [END]
FanfictionTerkadang kita membutuhkan mereka yang bernasib sama untuk menguatkan