kalut

7.9K 1.2K 36
                                    

***

"Lain kali, kalo mau mati, ajak gue, kita ke rel kereta api bareng bareng" ujar Renjun sambil mengupas mangga untuk Haechan

Haechan hanya diam, lucu sih, tapi ia sedang tidak mood bercanda

Jeno yang duduk di samping ranjang Haechan pun hanya bisa menatap Haechan sambil menggoyang goyangkan kakinya yang menggantung di udara

"Nih" ujar Renjun sambil memberikan potongan mangga tersebut kepada Jeno

Jeno pun menerimanya lalu menyantapnya tanpa memutuskan pandangannya dari Haechan

"Makan" ujar Renjun sambil menyodorkan garpu yang sudah ia tusuk mangga

"Engga"

"Heh! Ini makanan enak! Sehat lagi!" Ujar Renjun

Haechan mencebik sebal lalu menatap Renjun nyalang

"Lo nyari ribut ya!?" Seru Haechan emosi

Sedari tadi kepalanya mau pecah mendengar ocehan Renjun

Sejak kejadian semalam tak sedetik pun mereka biarkan Haechan sendirian

Bahkan waktu Haechan tidur Renjun tetap ada disisinya menemaninya sedangkan jaemin harus berada di kamar Jeno karna takut anak itu melakukan hal yang sama

"Tinggal makan doang, udah gue kupas, udah gue potong, kurang enak apa lagi idup Lo?" Ujar Renjun gemas

"Berisik" ketus Haechan lalu membalikkan badannya memunggungi ketiga sahabatnya itu

Renjun pun menghela nafasnya lalu memberikan mangga tersebut kepada Jeno

"Makan, biar cepat sehat" ujar Renjun pada akhirnya

Jeno pun hanya menurut lalu melirik kearah jaemin

"Mau?" Tanya Jeno

Jaemin hanya menggeleng, selera makannya hilang, kepalanya pusing dan badannya lemas karna belakangan ini ia kurang tidur

"Makan jaem, jangan sampe ikutan sakit juga"

"Lagi ga pengen" ujar jaemin pelan

Ia sedang berusaha meredakan nyeri yang begitu menyiksa di bagian dadanya

"Jen, balik ke kamar yuk" ajak Jaemin pada akhirnya

Ia tidak ingin memperkeruh suasana di ruang rawat Haechan

Jeno pun mengangguk lalu turun dari atas ranjang Haechan

"Aku balik dulu ya" ujar Jeno walau tak ditanggapi oleh Haechan sama sekali

Jeno pun berjalan lebih dulu sedangkan jaemin masih berdiri perlahan lahan menyusul Jeno

Renjun yang tak menyadari ada yang aneh dari Jaemin pun hanya bersikap biasa saja

Sedangkan di luar Jeno sudah mematung saat tak sengaja bertemu ayah jaemin dan dokter Donghae

Karna Jeno yang berhenti akhirnya jaemin pun akhirnya ikut berhenti di belakangnya

"Kenapa?" Tanya Jaemin pelan

Ia menautkan alisnya saat tiba tiba dokter Donghae memeluk jeno dengan begitu erat

Jaemin menatap ayahnya bingung meminta penjelasan namun yang ia dapat hanyalah sinyal untuk diam

"Jeno... Ini Daddy" lirih Donghae sambil memeluk Jeno kuat

Jeno menatap ayah jaemin dengan tatapan yang sulit di mengerti

Ayah jaemin hanya mengangguk sebagai sinyal agar Jeno membalas pelukan Donghae

best brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang