🐾🐾

771 71 27
                                    

"Terima kasih sudah menemaniku selama beberapa hari ini. Sejujurnya aku masih ingin kau tetap di sini bersamaku."

"Maaf, Sayang. Sejujurnya akupun masih ingin bersamamu, tapi aku takut suamimu pulang-"

"Aku sudah ada di sini." Suara dingin itu seketika membuat dua orang yang baru saja keluar dari kamar terkejut bukan main.

"Astaga! K-kau sudah pulang?!" Salah satu dari dua orang itu buka suara dengan masih mempertahankan raut terkejutnya.

"Kenapa? Kau tidak suka aku pulang?"

"B-bukan seperti itu, Jongin. Hanya saja..."

"Aku bisa pergi jika kalian merasa terganggu." Jongin yang baru saja memergoki istrinya bersama pria lain pun berbalik, hendak pergi walau baru saja pulang.

"Tidak! Kau mau kemana, suamiku? Kau baru saja pulang." Sang istri yang panik segera menghentikan Jongin dengan mengejarnya.

"Se-sebaiknya aku yang pergi." Pria asing yang sejak tadi hanya terdiam segera melangkah pergi dari hadapan pasangan suami istri yang terlihat tegang, kepergiannya tak luput dari tatapan mematikan Jongin.

Helaan nafas keluar dari mulut Jongin setelah kepergian pria asing yang keluar dari kamar bersama istrinya, sedangkan sang istri bungkam tak mampu mengatakan apapun.

"Pelayan!" Tiba-tiba Jongin berteriak memanggil pelayan rumahnya dan tak membutuhkan waktu lama seorang pelayan datang ke hadapan Jongin.

"Bereskan semua pakaian dan barang-barangku. Pindahkan ke kamar lain." Titahnya pada pelayan itu.

"Apa maksudmu, suamiku? Kenapa kau menyuruh pelayan untuk memindahkan pakaianmu?"

"Karena aku tidak sudi berada di kamar bekas kau gunakan bersama pria lain." Jawab Jongin dingin dengan menatap datar istrinya.

"Apa!"

"Cepat lakukan perintahku." Ujar Jongin pada pelayannya yang segera melaksanakan perintahnya tanpa bertanya lagi.

"Jongin, kau mau pisah ranjang denganku?"

Jongin melirik tajam istrinya, "Kau pikir aku masih mau tidur di ranjang bekas kau gunakan tidur bersama pria itu? Yang benar saja, Im Jin Ah." Jawabnya dengan sarkas, lalu melangkah pergi dari hadapan wanita itu. Selagi kamarnya belum siap, ia memutuskan untuk beristirahat di ruang kerjanya.

"Tunggu, suamiku!" Teriak Jin Ah_istri Jongin_dengan mengikuti langkah suaminya itu. "Kau salah paham. Pria itu tidak tidur di kamar kita, aku mohon dengarkan penjelasan-"

"Aku salah paham kau bilang?! Kau pikir aku bodoh?" Jongin menghentikan langkahnya dan menatap Jin Ah, "Aku sudah menunggu sangat lama di depan pintu kamarku, menunggumu dan pria muda itu hingga kalian selesai!"

Jin Ah terdiam, tak mampu lagi mengelak ataupun mencoba membohongi Jongin tentang pria itu. Percuma mencari alasan karena suaminya sudah memergoki dirinya bersama pria lain keluar dari dalam kamar.

"Sepertinya kau terlalu menikmati kejantanan pria muda itu hingga lupa mengunci pintu kamar." Ujar Jongin dengan sudut bibirnya yang terangkat.

Jin Ah menatap Jongin dengan mata melebar, Jongin tengah mengejeknya. "Baiklah aku tidak akan mencoba untuk menjelaskan apapun lagi padamu, Jongin. Karena kau sudah melihatnya aku akan katakan bahwa kami- maksudku, aku dan pria itu memiliki hubungan di belakangmu." Ucap Jin Ah tanpa merasa bersalah sambil menatap raut wajah Jongin.

Jongin terdiam, tak bereaksi apapun. Entah itu kecewa ataupun marah, Jin Ah tak mampu menebak apa yang sedang Jongin pikirkan saat ini.

"Suamiku-"

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang