🍂🍂🍂

832 75 15
                                    

"Kau mau pergi kemana lagi nak?"

Langkah Jongin seketika terhenti saat mendengar suara seseorang, ia menoleh dan mendapati ibunya berdiri tak jauh di belakangnya yang hampir mencapai pintu rumah.

"Ibu... aku pikir ibu sudah tidur." Jawab Jongin tak sesuai dengan pertanyaan ibunya, nyonya Kim.

Nyonya Kim menghampiri putranya dan kembali bertanya, "Apa kau tidak lelah? Seharian kau bekerja dan sekarang kau ingin pergi lagi?"

Jongin terdiam untuk sejenak sebelum menjawab ibunya, "Aku masih ada pekerjaan, aku harus kembali ke kantor."

"Tidak anakku, tetaplah di rumah dan istirahat." Nyonya Kim kali ini tidak akan membiarkan Jongin pergi lagi.

"Ibu, kumohon mengertilah-"

"Sebenarnya apa yang sedang kau sembunyikan dari ibumu ini?" Potong Nyonya Kim cepat, menatap wajah tampan putranya penuh selidik.

Jongin terdiam dengan membalas tatapan dari ibunya.

"Ibu tahu kau sibuk, agensimu akan mendebutkan penyanyi baru. Tapi tidak seperti ini nak, selama dua bulan ini kau jarang berada di rumah, kau habiskan waktumu di kantor bahkan untuk bersama kedua orang tuamu saja kau tak memiliki waktu." Ujar Nyonya Kim dengan kecewa, "Katakan yang sebenarnya nak, apa kau sedang menjalin hubungan dengan seseorang?"

Pertanyaan itu pun akhirnya terlontar dari mulut ibunya, Jongin sudah memikirkan hal itu pasti akan terjadi. Namun sampai saat ini ia masih belum bisa menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu, jika saja keadaannya tidak serumit ini maka sejak awal Jongin pun tidak akan ragu untuk memberitahukan kedua orang tuanya bahwa saat ini ia sedang menjalin hubungan serius dengan seseorang. Mungkin orang tuanya akan memberi restu dengan mudah jika saja wanita itu bukan Sehun, karena Sehun sudah benar-benar di blacklist dari daftar calon menantu idaman orang tuanya.

"Jawab ibumu ini nak!" Suara tegas Nyonya Kim menyadarkan Jongin dari pemikirannya. "Kau memiliki seorang kekasih dan kalian tinggal bersama? Jika benar, kenapa kau harus menyembunyikannya? Bawalah kekasihmu itu ke rumah, ibu dan ayah ingin mengenalnya."

"Tidak, ibu. Itu tidak benar." Jawab Jongin cepat, memutuskan menyembunyikan keberadaan Sehun di hidupnya sedikit lebih lama lagi dari orang tuanya. "Aku sangat sibuk dan aku tidak memiliki waktu untuk berkencan."

Nyonya Kim terdiam, menatap lekat wajah putranya yang terlihat tenang.

"Baik, ibu percaya padamu nak. Karena selama ini kau memang tidak pernah berusaha untuk membohongi ibu." Ujar Nyonya Kim memperlembut perkataannya, "Tapi untuk malam ini ibu mohon jangan pergi."

Kali ini Jongin yang terdiam, sepertinya akan sulit untuk menolak keinginan ibunya kali ini. "Baiklah aku tidak akan pergi malam ini, ibu." Ucapnya mengalah.

Nyonya Kim tersenyum dan menarik lengan putranya untuk kembali masuk ke dalam rumah, wanita paruh baya itu bahkan mengantar putra kesayangannya itu sampai ke kamarnya, demi menyakinkan dirinya bahwa Jongin tidak akan diam-diam pergi.

"Istirahatlah nak. Malam ini jangan pikiran pekerjaan, kesehatanmu lebih penting dari apapun di dunia ini bagi ibu."

Jongin menanggapi perkataan ibunya dengan sebuah anggukan. Nyonya Kim lantas pergi dari kamar Jongin. Lalu kemudian helaan nafas keluar dari mulut Jongin, mata kelamnya menatap kearah jam di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 10 malam dan sebentar lagi Sehun pulang bekerja mengingat hari ini Sehun masuk lebih awal.

Jongin merogoh saku celananya dan mengetik sebuah pesan singkat untuk Sehun, mengatakan bahwa ia tak bisa menjemputnya karena harus lembur bekerja dan tak akan pulang. Dalam hati ia merasa bersalah karena membohongi kekasihnya untuk pertama kalinya.

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang