🍑🍑🍑🍑

457 54 3
                                    

"Tolong jangan pergi dari rumah ini, Nak. Ibu mohon."

Sehun menghela nafas, ini sudah kesekian kalinya Nyonya Park memohon padanya. "Setelah semua yang terjadi aku tidak bisa tinggal di rumah ini lagi, Ibu. Lagipula besok aku akan menikah, aku tetap harus pergi dari rumah ini 'kan?"

Nyonya Park mengangguk. "Ibu tahu, Nak. Tapi setidaknya tetaplah di rumah ini sampai kau benar-benar sudah.... Menikah dengan Jongin." Ucapnya pelan diakhir kalimat.

Sehun terdiam, namun tangannya kembali menata pakaiannya ke dalam koper. Setelah semua masalah yang terjadi, ia memutuskan untuk pergi dari rumah Tuan Park. Lagipula sejak kemarin malam Sehun memang sudah berniat untuk pergi, mungkin seharusnya Sehun memang sudah pergi sejak Haejin kembali ke rumah.

"Kau sungguh sudah tidak mencintai Haejin lagi?"

Pertanyaan Nyonya Park berhasil menghentikan gerakan tangan Sehun, ia menoleh dan menatap wajah wanita paruh baya itu. Bisa Sehun lihat ada begitu banyak harapan di wajahnya.

"Mungkin dulu aku sangat mencintainya sampai aku mencoba untuk mengakhiri hidupku ketika mengetahui perselingkuhannya. Namun aku sadar bahwa yang kulakukan tidaklah benar, terlebih ayah dan ibu selalu menguatkan diriku hingga aku berhasil melupakan penderitaanku bahkan melupakan perasaanku padanya." Ucap Sehun mengingatkan kembali Nyonya Park pada kesedihan Sehun beberapa tahun silam akibat perbuatan putra kesayangannya.

"Dan sekarang Ibu mempertanyakan cinta yang tak pantas di dapatkannya dariku." Gumam Sehun menatap lekat wajah Nyonya Park. "Harus Ibu ketahui, bahwa yang kucintai saat ini adalah Jongin. Sekalipun kami tidak bisa menikah, tapi bukan berarti aku akan kembali pada Haejin. Aku lebih baik hidup sendiri seumur hidupku."

Mungkin perkataannya akan menyakiti Nyonya Park, namun Sehun harus menyadarkannya bahwa yang dilakukan wanita paruh baya itu sudah salah. Menyatukan dua orang yang tidak mungkin bisa bersama lagi adalah hal yang mustahil dan Sehun sangat kecewa karena wanita yang sudah dianggap ibunya sendiri itu sama sekali tidak mengerti perasaannya.

"Beginikah caramu bicara pada Ibu, Sehun?"

Seseorang yang tak ingin Sehun lihat saat ini datang dan menginterupsi pembicaraan dirinya dan Nyonya Park.

"Pria itu sepertinya sudah membawa pengaruh buruk padamu." Haejin melangkah mendekat.

"Jaga bicaramu! Apa kau sadar siapa yang kau bicarakan itu? Dia adalah calon suamiku." Sehun menatap Haejin dengan tajam.

Haejin tertawa rendah, seolah perkataan Sehun terdengar lucu.

Sehun tidak ingin bicara apapun lagi pada mantan suaminya itu, ia harus segera mengemasi barang-barangnya dan pergi bersama Jongin. Sebelumnya Tuan Park sudah memberi izin untuk Sehun pergi dari rumahnya, Sehun akan tinggal di rumah Jongin walau pernikahan mereka masih satu hari lagi.

"Kau memilih pria asing itu dari pada diriku yang sudah mengenalmu sangat lama. Bukankah akan lebih baik jika kita kembali bersama agar keluarga ini tetap utuh?"

Sehun tidak mempedulikan perkataan Haejin karena ia masih sibuk mengemasi pakaiannya.

"Ibu dan ayah sangat menyayangimu, bahkan ayah lebih menyayangimu dari pada diriku. Apa kau tega meninggalkan mereka demi pria yang baru satu tahun kau kenal itu, Sehun?"

Sehun masih tidak peduli. Membiarkan Haejin bicara sesuka hatinya.

"Atau mungkin karena pria itu sangat kaya sedangkan aku tidak memiliki apapun, untuk itukah kau bersedia meninggalkan segalanya?"

"Ini bukan tentang harta!" Teriak Sehun. Perkataan Haejin sudah keterlaluan, pria itu telah menyinggung perasaannya.

"Ini tentang hati. Jongin mencintaiku lebih dari apapun, dia siap menungguku bahkan di saat aku terkadang masih memikirkanmu. Kau pikir wanita mana yang tidak tersentuh dengan kebaikannya?" Sehun terus berteriak, tak peduli di depannya ada Nyonya Park.

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang