🍑

678 51 6
                                    

"Sehun.. Maukah kau menikah denganku dan hidup bersamaku sampai maut memisahkan?"

Sehun menatap sosok pria tampan yang duduk di hadapannya, pria yang selama satu tahu terakhir ini dekat dengannya.

"Nak Jongin... Maaf sebelumnya." Suara pria paruh baya yang duduk tepat di sisi kanan Sehun menyela, "Sebelum memutuskan untuk melamar Sehun dan menikahinya, kau dan keluargamu harus mengetahui satu hal dan ini sangat penting." Ucapnya dengan serius.

Dan sebelum melanjutkan perkataannya, pria paruh baya itu menatap Sehun sejenak. "Kalian mungkin sudah mengetahui bahwa Sehun pernah menikah namun pernikahan itu-"

"Kami tidak mempermasalah hal itu, Tuan Park. Jongin keponakanku sangat mencintai putrimu dan ingin segera menikahinya. Jongin tidak mempermasalahkan status Sehun saat ini, Sehun adalah wanita yang baik dan cerdas, aku ingin dia menjadi menantuku. Jadi kumohon terimalah lamaran Jongin." Sela Bibi Kim selaku wali dari Jongin.

"Aku percaya Jongin sangat mencintai putriku dan akan menjaganya melebihi dirinya sendiri. Namun perlu kalian ketahui bahwa Sehun..." Tuan Park menggantung perkataannya, "Sehun bukan putri kandungku." Ucapnya berterus terang.

Jongin dan Bibinya tentu terkejut mendengarnya. Karena sebelumnya mereka berpikir bahwa Sehun adalah putri tunggal dari Tuan dan Nyonya Park.

"Apa!" Bibi Kim yang pertama kali memberi reaksi, sedangkan Jongin langsung menghilangkan keterkejutannya, pria itu tak peduli Sehun putri kandung Tuan Park ataupun bukan.

"Itu benar. Sehun bukan putri kandungku, Haejin mantan suaminya adalah putra kandungku." Bibi Kim semakin terkejut dan Jongin harus kembali menunjukkan keterkejutannya.

"Apa?! Jadi mantan suami Sehun adalah putramu, Tuan Park? Lalu kenapa kalian masih tinggal bersama? bukankah seharusnya kalian sudah tak ada hubungan apa-apa lagi setelah Sehun dan Haejin bercerai." Bibi Kim tak mampu menahan emosinya setelah mendengar fakta yang tidak pernah diketahuinya selama ini.

"Bibi tenanglah." Jongin mencoba menenangkan Bibinya, ia sendiri cukup terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Bibinya itu.

"Bagaimana bisa Bibi tenang? Sehun masih berhubungan dengan keluarga mantan suaminya. Dan kau berharap menikah dengan wanita yang masih terikat dengan keluarga mantan suaminya?" Bibi Kim menatap Jongin lekat.

"Dimana letak kesalahannya, Bibi?" Tanya Jongin tak mengerti dengan jalan pikiran Bibinya.

"Setelah mengetahui yang sebenarnya aku semakin yakin untuk menikahi Sehun, dia sangat menyayangi mertuanya dan sudah menganggapnya sebagai orang tuanya sendiri. Dan aku pun yakin Sehun juga pasti akan menyayangi Bibi dan Paman." Ucap Jongin sambil menatap Sehun dengan penuh cinta.

Sehun membalas tatapannya dan memberi Jongin sebuah senyuman.

"Baiklah terserah kau saja, Nak. Jika kau bahagia dengan keputusanmu, maka Bibi dan Pamanmu akan setuju." Ucap Bibi Kim mengalah, lalu menghela nafasnya.

Jongin tersenyum dengan bahagianya. Tuan dan Nyonya Park bernafas lega, kekhawatiran mereka hilang begitu saja setelah mendengar keputusan Jongin.

Jongin dan Sehun masih saling memandang namun tak berapa lama kemudian Sehun menurunkan pandangannya, lagipula wanita mana yang akan tahan berlama-lama dipandangi seorang Kim Jongin.

"Jadi Sehun maukah kau menikah denganku?" Jongin kembali mengulang pertanyaannya pada Sehun.

Sehun masih saja terdiam dan memilih menatap Tuan Park, seolah tengah meminta bantuan.

"Terimalah, Nak. Kami menginginkanmu bahagia, kau sudah banyak menderita selama ini karena putra kami. Jadi terimalah Jongin dan mulailah hidup baru bersamanya." Ucap Tuan Park dengan mengelus kepala Sehun.

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang