☘️☘️

911 80 2
                                    

- KaiHun -
















1 Tahun kemudian ...

"Ibu! Ayah pulang!" Teriak bocah berusia 4 tahun dengan hebohnya sambil berlari menghampiri seorang pria yang baru saja tiba di rumahnya.

Jongin, yang awalnya pulang dengan raut lelah seketika berbinar saat putranya Kim Taeoh berlari menyambut kepulangannya. Ia lantas mengangkat tubuh bocah gempal itu dan mendekapnya dengan erat, tak lupa memberikan kecupan di seluruh wajahnya.

"Yeayyy, ayah pulang lebih awal. Taeoh sangat senang~" Ujar Taeoh dengan kebahagiaan yang tak mampu disembunyikan oleh wajah polosnya.

"Pekerjaan ayah hari ini selesai lebih cepat, jadi ayah bisa pulang lebih cepat pula agar bisa bermain bersama Taeoh dan Sena." Sahut Jongin diiringi kekehannya. "Di mana adikmu, hm?"

Taeoh menepuk dahinya setelah menyadari sesuatu, "Ya ampun, ayah! Taeoh meninggalkan adik sendirian."

"Kau ini, kalau begitu ayo kita segera menemui adikmu. Sena pasti sedang menangis karena kau meninggalkannya." Jongin lantas bergegas masuk ke dalam rumahnya bersama Taeoh yang berada dalam gendongannya, dan benar saja, setelah tiba di ruang tengah ia mendapati Sena sedang menangis dan syukurlah sang Nyonya rumah segera menghampiri untuk menenangkan bayi yang baru berusia 10 bulan itu.

"Aku pikir Taeoh bercanda mengatakan kau sudah pulang, Jongin."

Mendengar suara lembut itu membuat lelah Jongin seketika lenyap dan segera menghampirinya, masih bersama Taeoh di gendongannya.

"Pekerjaanku selesai lebih cepat jadi aku bisa pulang lebih cepat dari biasanya, Sehuna." Sahut Jongin setelah menurunkan Taeoh dan membiarkannya kembali bermain dengan mainan-mainannya yang berserakan di lantai.

"Aku dan bibi Shin sedang menyiapkan makan malam. Kau mau aku menyiapkan air mandimu sekarang?" Tanya Sehun dengan menatap wajah Jongin.

"Nanti saja, Sehuna. Kau lanjutkan saja dulu pekerjaanmu, aku akan di sini menjaga Taeoh dan Sena." Jawab Jongin, kedua tangannya mengambil alih Sena dari gendongan Sehun.

"Baiklah kalau begitu." Dan Sehun pun kembali melangkahkan kakinya ke dapur, meninggalkan Jongin yang kini menatap punggungnya dengan sendu.

Satu tahun telah berlalu dan masalah yang Jongin ciptakan telah selesai, Sehun telah memaafkannya. Keduanya masih bersama dan Jongin harus bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk memperbaiki rumah tangganya yang hampir hancur karena kebodohannya, hanya saja sekalipun Sehun telah memaafkannya namun itu tak membuatnya bisa kembali mempercayai Jongin seutuhnya.

Jongin memaklumi hal itu, tentu tak mudah bagi Sehun untuk menerimanya kembali dan mencoba mempercayainya seperti dulu. Walau seperti itu Sehun tetap bertahan berada satu atap dengannya dan menjalani pernikahan seolah tak pernah terjadi apapun di antara mereka.

~

"Halo? Kenapa kau menelpon malam-malam begini?" Tanya Jongin tanpa berbasa-basi sesaat setelah ia menerima panggilan telpon dari seseorang.

" .... "

"Kita bicara besok saja. Kau tahu? Aku harus keluar dari kamar hanya untuk mengangkat telponmu ini, Sehun sedang tidur dan aku tidak mau dia tahu kau menelponku di tengah malam begini. Sehun bisa curiga."

" .... "

"Besok kita bertemu-"

"Jongin, kau sedang apa?"

Jongin yang sedang bicara lewat telpon seketika memutus panggilan telponnya saat mendengar suara yang sangat dikenalnya. Ia menoleh dan mendapati Sehun berdiri tak jauh darinya, menatapnya dengan penasaran.

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang