l'endormi = si tukang tidur
Regi meneguk rakus sisa wine dalam gelas dan bangkit meninggalkan sepasang pria dan perempuan yang asyik mengobrol. Sebelumnya pria itu masih membuka percakapan dengan dia tetapi segera beralih ketika ada perempuan dengan rambut cokelat asal Rusia berdiri di samping mereka. Regi langsung minder melihat saingannya. Perempuan yang tinggal di lantai yang sama dengan dia dan Maya itu super cantik, macam boneka dengan rambut lurus berponi dan mata belo hijau yang indah.
Residence Sérénité tempat mereka tinggal mengadakan soirée untuk mengakrabkan sesama penghuni. Orang Perancis gemar mengadakan soirée di mana pun dan kapan pun. Ya mirip acara kumpul yang santai untuk menjalin pertemanan. Terlebih lagi di awal semester banyak penghuni baru yang datang. Maya berucap soirée jadi tempat yang pas ketemu jodoh. Seperti malam ini nyaris setengah penghuni hadir di sini. Common room yang ukurannya tidak terlalu besar ini penuh sesak dan gerah. Pembicaraan campur baur antara bahasa Perancis, bahasa Inggris dan bahasa lain yang terdengar asing di kuping Regi. Dia bisa melihat beberapa pria ganteng yang hadir. Sayangnya, dia tidak tahu bagaimana membuka percakapan. Satu saja mulai nyangkut eh sudah keburu diambil boneka dari Rusia.
Regi meraih kripik kentang dan menuangkan wine di gelasnya. Paling tidak di soirée seperti ini pasokan minuman soda dan beralkohol selalu terjamin. Dia bisa sesuka hati mengisi gelas. Matanya mencari-cari Maya yang sedari tadi sudah lengket dengan Atilla. Pria itu bahkan datang menjemput ke kamar Maya sebelum acara soirée dimulai. Di sofa yang letaknya di sudut Regi melihat Maya sudah menempel dengan Atilla. Kaki Maya ada di atas pangkuan Atilla, tangannya mereka saling berpelukan. Regi menggelengkan kepala. Sofa di sudut itu memang nyaman dan terkenal jadi tempat untuk cuddling. Dia pernah melihat pasangan yang berhubungan intim juga di sini. Maya pernah berseloroh dia tidak mau duduk di sini. Nyatanya, malam ini Maya sudah dalam posisi mesra bersama pasangan barunya.
Regi ragu apakah dia perlu mendekati Maya atau tidak. Sebelum dia balik badan mata Maya sudah menangkap Regi yang berdiri mematung.
"Regi, sini," panggil Maya sembari melepaskan bibirnya dari bibir Atila.
Maya berusaha menjauhkan wajahnya dari Atilla. Pria itu masih mencoba mencium Maya, tidak peduli sudah terpergok oleh Regi. Bibirnya segera beralih ke leher Maya sementara tangan Maya sibuk menghalau. Atilla baru berhenti setelah Maya menepak pelan kepalanya. Pria itu hanya membalas dengan seringai tolol.
"Dari segitu banyak orang di sini enggak ada yang menarik?" tanya Maya menarik tangan Regi agar duduk di dekatnya.
Regi menggelengkan kepala pasrah. Barangkali dia memang perempuan kuper tidak tahu cara menarik lawan jenis.
"Mon dieu (Ya Tuhan)," Atilla seperti teringat sesuatu. "Kamu perlu kenalan dengan teman aku," ucap Atilla sembari menepuk keras bahu seorang pria yang tertidur di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rendezvous in Paris (Completed)
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Sepanjang hidup Regita Hapsari , 27 tahun, berada di bawah pengawasan ketat orang tuanya. Hidupnya terlalu lurus, cenderung membosankan. Ketika memulai hidu...