nouvelle journée = hari baru
Regita Hapsari bukan lagi perempuan kuper dan membosankan. Regi nyaris tidak bisa mengenali dirinya sendiri di pantulan cermin;berambut pirang sepunggung. Di kuping kiri ada dua anting. Hari ini dia menggunakan jins ketat, high heel boots bertali dan t-shirt putih tipis yang sedikit menerawang. Bentuk dadanya tercetak jelas di situ. Ibu bisa mati berdiri kalau melihat dia berdandan seperti itu. Regi meraih ponsel untuk mengabadikan tampilan terbarunya.
Orang yang mengenal Regi bertahun-tahun tentu pangling melihat tampilannya yang bling bling macam VSCO girl itu. Sebelum berangkat ke Paris dia bereksperimen dengan mengecat rambutnya jadi pirang. Ibu sempat terkaget-kaget tapi tidak bisa berkomentar banyak selain memperingatkan kalau kebebasan berdandan hanya berlaku ketika dia kuliah di Paris.
Ketika di Jakarta bermimpi menggunakan baju seperti itu pun Regi tidak berani. Umurnya memang 27 tahun tetapi dia masih diperlakukan macam anak 10 tahun. Seluruh kehidupannya diatur dan diawasi ketat. Dia bekerja di perusahaan milik ayahnya sebagai konsultan keuangan. Begitu lulus kuliah, posisi itu sudah disediakan. Dia tidak perlu pusing membuat lamaran kerja.
Dari luar kehidupannya bisa membuat orang iri. Dia langsung dapat kerja di perusahaan bergengsi yang berlokasi di Sudirman tetapi mereka tidak tahu sesungguhnya itu bentuk pengawasan terselubung dari orang tuanya. Sebagai orang yang bekerja di tempat yang sama dengan orang tuanya, segala tindak tanduk dengan mudah dimonitoring. Dia harus benar-benar menjaga sikap.
Tampilannya pun tidak luput dari pengawasan orang tuanya. Ada sederet aturan tak tertulis yang dibuat Ibu. Aturan berdandan yang lebih ketat dari pada Kate Middleton. Dia tidak boleh pakai baju terlalu seksi dan terbuka. Tidak boleh pamer dada (walau itu cuma belahan kecil dari tank top). Jangankan mau bereksperimen aneh-aneh. Tampil dengan jeans sobek-sobek saja sudah dicela Ibu yang bilang dia macam gembel dan enggak sopan. Dia hanya boleh pakai rok atau celana pendek sedikit di atas lutut. Jangan bermimpi pakai celana super pendek dengan serabut benang ke mana-mana. Bisa habis dia diceramahi. Belum lagi kalau ingin eksperimen dengan rambut. Sejak dulu model rambut Regi selalu sepunggung dan membosankan. Dia tidak pernah dapat izin memotong dan mencat rambut. Ya, orang tuanya memang sekonservatif itu. Status dan nama baik keluarga harus dijaga baik-baik.
Sebelum berangkat ke Paris, Regi nekat mengubah warna rambut. Rambut pirang hanya sebuah permulaan. Setiba di Paris, dia iseng jalan-jalan di Montmartre dan melihat tempat piercing, Regi menambah satu anting dari kuping kiri. Sebenarnya Regi ingin bikin tato juga tetapi nyalinya keburu ciut melihat jarum tato. Dia perlu mengumpulkan keberanian dulu. Regi berniat melakukan perubahan setelah jadi mahasiswa master di Paris. Dia ingin bertransformasi sebagai Regi Hapsari yang cool dan edgy. Tidak hanya dari segi tampilan tetapi dalam segala bentuk kehidupan. Dia ingin mengambil sendiri keputusan tanpa direcoki orang tuanya.
"Merde!" maki seorang perempuan dengan kencang; sialan. Lalu disusul suara benda berjatuhan ke lantai dari ruang sebelah.
Regi tinggal di residence étudiant yang dindingnya setipis kertas. Aktivitas tetangga sebelah mudah terdengar dari tempatnya. Kadang Regi khawatir dia bersandar di dinding, tembok itu akan runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rendezvous in Paris (Completed)
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Sepanjang hidup Regita Hapsari , 27 tahun, berada di bawah pengawasan ketat orang tuanya. Hidupnya terlalu lurus, cenderung membosankan. Ketika memulai hidu...