Suprise pour La St Valentine en Avance

3K 238 14
                                    


Suprise pour La St Valentin en avance = kejutan valentine's day yang kepagian

Regi berjalan menuju kelas Bahasa Prancis dengan keheranan. Mahasiswa yang berpapasan sepanjang lorong seperti menatap dirinya sambil berbisik-bisik. Regi jadi insecure. Ketika melewati kaca dia mencoba mematut penampilannya. Tidak ada yang salah dengan tampilannya. Busana yang dipakai sama seperti hari-hari sebelumnya; jins, sweter dan coat.

Ketika tiba di pintu kelas Bahasa Prancis semakin banyak mahasiswa yang menatap dirinya. Kali ini mereka memberikan senyum simpul sambil menyerahkan setangkai mawar.

"Merci (makasih)," ucap Regi menerima dengan ragu-ragu.

Tidak hanya satu orang yang memberikan tetapi juga beberapa mahasiswa lain. Apa hari ini ada acara khusus yang dia tidak ketahui.

Ketika dia masuk kelas, suasana kelas sudah penuh dengan mahasiswa. Semua orang memegang setangkai mawar dan menyerahkannya pada Regi. Tangannya sampai kewalahan menerimanya.

"Ma cherié (sayangku)," suara Mathias menyambutnya.

Mathias sudah berdiri di depan pintu. Kedua tangannya tersembunyi dibalik punggung.

"Mathias, ada apa?" tanya Regi terheran.

"Aku rasa kamu kecewa sama oleh-oleh yang aku kasih. Aku tahu kamu layak mendapatkan yang lebih baik dari itu," ucap Mathias.

"Bu-bukan. Oleh-olehnya ak- aku...," Regi tergagap. Mathias sudah salah mengira alasannya mengembalikan oleh-oleh itu.

Belum sempat Regi menyelesaikan kalimatnya, Mathias sudah berlutut. Tepuk tangan dan gemuruh bergema di seluruh kelas.

"Ma cherié, be my valentine," ucap Mathias berlutut dan menyerahkan sebuah amplop berwarna pink dengan segel berwarna merah.

"What?" Regi terkaget. Apa mungkin dia sedang bermimpi. Ada seorang pria yang mengajaknya menikmati Valentine bersama-sama walaupun belum tanggal 14 Februari.

"Ini udah bulan Februari kan?" ucap Mathias.

"Ta-tapi bukan tanggal 14 Februari," jawab Regi gugup. Tentu saja dia ingat sekarang tanggal berapa. Sekarang masih tanggal satu. Dia memang sudah memikirkan Valentine tetapi tidak memikirkan akan merayakan bersama siapa.

"Aku harus jadi orang pertama yang mengajak kamu merayakan Valentine's day. Mau kan?" tanya Mathias masih terus berlutut.

Mathias benar-benar terlihat seperti pangeran berkuda putih. Dia menggunakan celana jins hitam dengan ikat pinggang dengan logo LV yang menyolok, kaos polo dikombinasikan dengan sweter casmere putih. Ada sisa-sisa cukuran yang kebiruan pada rahangnnya yang kotak. Mata Mathias yang biru jernih menatap dalam-dalam ke arah Regi. Senyum lebar terulas dibibir.

"Aku mau mengajak kamu Valentine's day ke Venice," lanjut Mathias.

Pipi Regi sontak memerah. Dia tersipu malu karena dipandang sedemikian rupa oleh Mathias. Pria ini benar-benar sadar pesona dirinya.

Semua mahasiwa masih mengeliling Regi dan Mathias. Semua menunggu reaksi Regi atas sikap romantis Mathias. Regi baru menyadari bunga mawar dari mahasiswa lain adalah bagian dari kejutan yang dibuat Mathias.

Regi menundukan kepala. Dia bingung. Salah satu impiannya adalah ada pria tampan yang berlutut di hadapannya. Dia belum kepikiran sama sekali soal Valentine's day tetapi Mathias sudah mendahului dengan skenario romantis ini.

"Say yes!" cetus salah satu orang.

"Dire oui (bilang iya)," ucap yang lainnya.

"Kiss, kiss, kiss." Sejumlah mahasiswa kompak berteriak heboh.

Love Rendezvous in Paris (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang