C'est un sentiment de vide = sebuah perasaan hampa
Regi menatap kalender bertanggal 14 Februari yang sudah dia lingkari dengan bentuk hati. Harusnya dia sedang menikmati Valentine's Day yang romantis bersama Mathias. Namun, dia tidak menyesal. Dia sudah terlepas dari pria narsis yang menganggap rendah dirinya.
Regi menarik napas panjang dan membanting ponsel ke tempat tidur. Tanpa sengaja dia mengintip Instagram Mathias. Pria itu merayakan Valentine's Day bersama perempuan lain. Entah siapa namanya. Ini benar-benar membuktikan kalau Mathias tidak peduli pada dirinya. Mathias hanya ingin pamer di media sosial dia bisa jadi pria paling romantis. Pamer kalau dia mampu membuat perempuan klepek-kelpek dengan gesture romantisnya. Tidak masalah berpasangan dengan siapa pun. Bodohnya, dia terbuai dengan itu.
Bukan masalah tidak merayakan Valentine's Day yang membuat Regi resah. Dia memikirkan seperti apa pandangan teman-teman di kampus. Dia tidak sanggup menjelaskan situasi yang terjadi antara dia dan Mathias. Lebih baik bolos saja.
Seharian Regi bergelung di kamar. Mau merayakan Valentine's Day sendirian pun takut tambah galau. Suasana di dorm selama hari Valentine sangat meriah. Entah siapa yang berinisiatif, common room dihias balon-balon cantik dan ornamen serba pink. Di beberapa pintu kamar sering ada kado, buket bunga, balon berbentuk hati yang diletakkan sebagai kejutan valentine. Suasana lorong setiap lantai semakin meriah. Termasuk di depan pintu kamar Maya yang sudah dihias dengan balon Valentine pemberian Atilla. Secara tak langsung sesama penghuni dorm jadi tahu siapa yang sudah berpasangan atau tidak.
Maya dan Atila pun sudah merancang acara Valentine spesial. Keduanya menyewa hotel berbintang empat untuk menginap bersama sejak kemarin. Tinggallah Regi sedirian di kamar. Dia malas kuliah dan malas melakukan apa-apa.
Regi duduk di tempat tidur dan menatap sekeliling kamarnya yang sempit dan berantakan. Sisa bungkus makanan dan kaleng minuman berserakan di meja belajar. Masih ada satu kantong besar keripik kentang yang tergeletak di lantai. Beberapa hari terakhir ini Regi lebih suka belanja camilan di supermarket, termasuk juga membeli baguette.
Tanpa sadar benaknya tertuju pada Gaël. Kira-kira dia sedang sibuk apa? Pria itu bilang kalau di hari Valentine dia akan baking paket Valentine's Day. Semoga saja banyak yang membeli. Ada rasa ingin datang untuk memberi dukungan. Namun, bila mengingat tatapan Gael saat dia dan Mathias datang, Regi jadi ragu. Gaël macam tidak mau mengenal dirinya. Ini memang salahnya tetapi Regi berharap mereka tetap bisa berteman. Regi meraih kantong keripik kentang dan mengunyah pelan. Dia harus bertemu Gaël dan meminta maaf kalau suasana sudah lebih tenang.
***
Regi membuka mata ketika mendengar suara gedubrakan dari kamar sebelah. Kemudian disusul dengan suara gelak tawa. Suara Maya dan Atila yang mengobrol seru sudah membangunkannya. Dia mengulet dan tetap berbaring di tempat tidur.
Valentine's Day sudah berlalu beberapa hari tetapi Regi belum ingin keluar kamar. Pun berangkat kuliah. Ini rekor bolos dia paling lama. Harusnya dia sudah merasa lega karena Valentine's berlalu tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Semua kebodohan seputar cinta yang pernah dilakukan sejak semester awal hingga sekarang seperti terkenang kembali. Membuat perasaannya semakin hampa. Semakin hari perasaan itu semakin mengerogoti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rendezvous in Paris (Completed)
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Sepanjang hidup Regita Hapsari , 27 tahun, berada di bawah pengawasan ketat orang tuanya. Hidupnya terlalu lurus, cenderung membosankan. Ketika memulai hidu...