PROLOG [2]

15.7K 1.1K 235
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaaa😘😘





I want you forever even when we're not together

—Machine Gun Kelly ft. Camila Cabello, Bad Things








SUASANA cafe di tengah kota ketika jam makan siang memang selalu ramai, baik oleh anak muda yang sedang mengerjakan tugas maupun karyawan kantor yang menghabiskan jam istirahat makan siang. Semuanya tampak normal dan berjalan seperti biasanya, tapi tidak dengan seorang gadis yang duduk sendirian di dekat jendela. Sudah dua puluh menit perempuan itu hanya duduk seraya membaca buku menu, dan sudah keempat kalinya pelayan cafe datang untuk mencatat pesanannya, namun harus pergi dengan catatan kosong karena dia belum selesai menentukan pesanannya.

  "What the... matcha latte yang biasa gue pesen harganya lima puluh ribu?" gumam gadis itu kaget, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

  Jika biasanya gadis itu langsung memesan makanan tanpa melihat harga, maka sekarang berbeda. Jangankan harga, perempuan itu sudah membawa kalkulator untuk menghitung jumlah harga makanan yang ia pesan setelah dijumlahkan dengan pajak restoran.

  "Permisi, apakah Anda sudah bisa memesan makanan?" tanya pelayan cafe itu untuk kelima kalinya.

  "Ya, saya pesan nasi goreng dan air mineral aja," jawab perempuan itu, lalu mendongak dan meringis melihat pelayan di depannya ini terlihat kesal mendengar pesanannya yang terlalu standar untuk seseorang yang sudah menghabiskan waktu dua puluh menit untuk berpikir.

  "Baiklah, mohon ditunggu."

  Kring!

  Tepat setelah pelayan itu pergi, pintu cafe terbuka dan menampilkan seseorang yang sudah dia tunggu sejak tadi. Seperti biasanya, orang itu terlihat cantik dan berkelas. Bahkan cara berjalannya saja seperti sedang berada di catwalk.

  "Mama," sapa gadis itu seraya memeluk dan mencium pipi wanita yang baru saja datang itu.

  "Katherine," sapa Jasmine, Ibu Katherine dengan senyumannya.

  "Mama mau pesan makanan?" tanya Katherine setelah mereka duduk di kursi masing-masing.

  "Nanti saja, Kate," jawab Jasmine dengan senyumannya, membuat Katherine ikut tersenyum. "Sebenarnya, Mama sedikit bingung kenapa kamu mengajak bertemu sekarang. Tapi saat melihat media sosial dan berita di televisi, Mama tahu kenapa kamu mengajak Mama bertemu disini," ujarnya.

  Senyum Katherine memudar, sedikit merutuki sifat to the point sang Mama dalam hati. "Ya..., Papa bangkrut."

"Lalu, apa yang kamu butuhkan sekarang?"

"Mama sekarang ngomong seakan aku ngajak ketemu karena butuh doang," ucap Katherine kesal.

"Lalu? Kamu tidak pernah menghubungi Mama setelah perceraian itu," balas Jasmine, merujuk pada perceraiannya dengan sang mantan suami, Kevin Daniar.

"Aku udah nelfon, tapi ternyata Mama ganti nomor. Beruntung, kemarin aku ketemu Olivia," jelas Katherine, mengingat kembali pertemuannya kemarin dengan Olivia, adik tirinya atau anak kandung dari suami Mamanya sekarang.

Percakapan mereka terpaksa terhenti karena pesanan Katherine datang. Nasi goreng dengan potongan ayam dan telur mata sapi terlihat menggugah selera. Tapi tentu saja, makanan seorang Adaisy Katherine Daniar sebelum bangkrut adalah steak, selada dengan harga ratusan ribu, dan sebagainya.

"Terima kasih," ucap Katherine dengan senyumannya.

Sepeninggal pelayan itu, Jasmine bertepuk tangan pelan. "Kamu tidak pernah mengucapkan kata 'terima kasih' sebelumnya. Ternyata kamu harus bangkrut dulu agar tahu arti sopan santun," sindirnya.

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang