Safety Net | Part 30 - Devil's Plan

13.1K 1.1K 367
                                    

Vote!









I made a long space biar kalian tekan vote dulu









































Udah?



































Oke kalau gitu, Happy reading!
















Klo belum gua tampol online ya








Boyeojulge, are you ready for me?
Mworeul wonhae, are you ready for me?
Can you feel me? Can you feel me now?

I'll show you, are you ready for me?
What do you want, are you ready for me?
Can you feel me? Can you feel me now?

—ITZY, Sorry Not Sorry





Tiga tahun kemudian...

"BAGAIMANA, Kate? Sudah dua bulan lebih, dan kamu belum mendapat pekerjaan sama sekali," ujar Laura ketika mereka makan malam di ruang makan.

  Katherine menghela napasnya pasrah, tapi memaklumi sikap Laura yang terus menodongnya untuk mendapat pekerjaan. Sejak kelulusannya 6 bulan yang lalu, Laura memang sudah menyiapian jabatan tinggi di Auramode. Hanya saja, Katherine dengan teguh pendirian menolak karena ingin mendapat pekerjaan tanpa unsur nepotisme di dalamnya.

  "Entahlah, aku selalu tidak lulus di tahap awal. Padahal kita sudah membuat CV sebaik mungkin," keluh Katherine sebal, mengingat perjuangannya membuat CV itu dengan bantuan Laura dan Eros. Pengalamannya dalam bekerja pun tidak main-main. Dia pernah bekerja dengan Dante sebagai sekretaris sementara, dan pernah bekerja di Auramode juga sambil menunggu tanggal wisuda. Belum lagi pengalaman magangnya di stasiun televisi milik Eros. Kata Zavier, hanya perusahaan bodoh yang tidak menerimanya. Tapi sayangnya, tidak ada yang menerimanya dari 40 perusahaan di negara ini yang dia lamar. Tidak mungkin jika semua perusahaan itu bodoh, bukan?

"Benar sekali, sepertinya aku menemukan keanehan disini," ujar Laura curiga.

Eros hanya mengamati perbincangan istrinya dan Katherine dalam diam. Sebenarnya, tadi siang dia baru saja mengetahui penyebab mengapa CV Katherine tidak lolos di seleksi berkas perusahaan manapun.

"Ekhem! Tadi siang—"

Tring!

Baru saja Eros hendak memberi tahu Katherine, ponsel milik perempuan itu berbunyi. Sepertinya ada telepon penting, karena Katherine langsung pergi meninggalkan meja makan.

"Tadi siang Reynan mengantarkan dokumen kantor Dante dan tidak sengaja mendengar pria brengsek itu sedang membicarakan Kate. Yang Reynan tangkap dari pembicaraan itu, Dante memang sengaja meminta seluruh perusahaan untuk menolak lamaran pekerjaan dari Kate," ujar Eros pada Laura.

"Huh? Lalu kenapa kita tidak mengetahuinya?" tanya Laura bingung. Harusnya berita penting ini sampai ke telinga mereka, mengingat jika fenomena kekanakan Dante ini baru pertama kali terjadi

"Entahlah, dia menyembunyikannya dengan baik," Eros menaikkan kedua bahunya acuh, lalu memberi isyarat pada Laura untuk diam ketika melihat Katherine datang dengan wajah gembira.

"Aku di minta datang untuk wawancara!" pekik Katherine senang.

Eros menaikkan sebelah alisnya, sama seperti istrinya yang langsung menatapnya. Mereka berdua berpandangan sejenak sebelum Laura tersenyum pada Katherine. "Kamu di panggil perusahaan apa?" tanyanya.

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang