Vote!
Jam berapa baca ini, kawan?
I made a long space biar kalian tekan vote dulu
Udah?
Oke kalau gitu, Happy reading!
Klo belum gua tampol online ya
Unbelievable that you were in my heart, you were in my head, now you're waking up here in my bed
—Why Don't We, Unbelieveable
PADA salah satu kamar di Penthouse yang mewah, terdapat dua insan berbeda jenis kelamin yang sedang mengatur napas setelah melalui sesi percintaan panas mereka. Pakaian yang tergeletak sembarangan dan kasur yang berantakan seakan menjadi saksi betapa brutalnya kegiatan bercinta mereka malam itu.
"Apa pria itu masih mengganggumu lagi, Rena?" tanya seorang pria yang sedang mengusap lengan halus teman lamanya itu.
"Sejak aku resign, dia tidak pernah menggangguku lagi. Tapi aku yakin, tidak lama lagi dia akan kembali berulah," jawab Rena yakin.
"Jika dia tidak lumpuh, aku yakin dia akan mengganggumu. But don't worry, aku akan selalu ada di depanmu," ujar Alarick yakin.
Sebenarnya, motif Alarick dalam memberikan perlindungan penuh untuk Rena adalah karena sejak kecil, dia bercita-cita untuk menjadi superhero. Karena dia tidak bisa menjadi superhero untuk orang tuanya yang sudah meninggal, dia jadi tertarik menjadi superhero untuk Rena. Setiap mendengar betapa kejamnya seorang Dante Smith kepada Rena, hatinya tergerak untuk melindungi teman lamanya itu.
"Kamu ingin ke suatu tempat?" tanya Alarick ketika melihat Rena bangkit dari posisi tidurnya dan mengenakan bathrobe untuk menutupi tubuh telanjang perempuan itu.
"Tidak, aku akan mengambil minum di luar sebentar," jawab Rena, berusaha menahan senyumannya karena salah tingkah melihat kepedulian Alarick.
"Baiklah."
Sepeninggal temannya, Alarick memejamkan kedua matanya seraya memijat pelipisnya. Baru saja akan turun ke alam mimpi, suara teriakan Rena membuatnya membuka matanya. Pria itu buru-buru mengenakan pakaian dalamnya, lalu berjalan cepat ke ruang tamu Penthouse-nya.
"Alarick!" Rena yang menyadari kedatangan Alarick langsung memeluk pria itu erat-erat.
"Kenapa?" tanya Alarick heran. Tapi saat mengikuti arah pandang Rena, tubuhnya ikut menegang karena melihat seseorang yang sangat mereka hindari sedang duduk manis di sofa ruang tamunya sambil memegang segelas whiskey.
"Dugaanmu benar, Rena. Aku kembali berulah," ujar laki-laki itu dengan nada mengejek yang kentara.
"Bagaimana kamu bisa masuk?" geram Alarick yang sangat tidak suka jika privasinya terganggu.
"Bukankah yang lebih membahayakan adalah untuk apa aku ke Apartment kumuh ini?" Dengan santainya, pria itu menaruh gelas whiskey-nya di atas meja dan bangkit berdiri. "Kamu terlalu gegabah, tidak tahu jika petugas housekeeping di Apartment ini adalah anak buahku," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safety Net
Romance[21+] • Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Dante Alejandro Smith, pemilik perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Seluruh wanita bertekuk lutut padanya karena pria itu memiliki Hotel, Resort, hingga Villa yang tersebar luas s...