You looked me in the eye and told me you loved me. Were you just kidding?
—Taylor Swift, Forever & Always (Taylor's Version)
PERNIKAHAN. Salah satu kata yang tidak pernah Dante percayai sejak dulu. Walaupun kedua orang tuanya berhasil mempertahankan pernikahannya sampai sekarang, bayangan pernikahan orang-orang yang kandas di tengah jalan membuatnya tidak begitu ingin menikah di usianya yang sudah menginjak ke angka 28 tahun.
Tapi malam ini di bawah sinar rembulan, untuk pertama kalinya Dante melihat Eros tersenyum senang hanya karena melihat Laura meraba cincin pernikahan mereka saat sedang memarahi teman one night stand-nya kemarin malam. Entah mengapa, sejak pertama kali Eros menolak jalang yang ia bawa karena Laura hingga bagaimana dia berjuang melawan mental illness-nya, Dante sudah mengetahui jika sahabatnya itu menemukan cinta sejatinya.
"Kamu lihat Laura. Baru berusia 23 tahun sudah menikah dan akan punya anak..."
Dante yang sudah malas mendengar drama antara Clarissa—teman one night stand-nya semalam—dan Ayahnya langsung membuang muka dan terkejut ketika melihat Rena dan Pria Penjajah dari Belanda itu sedang berjalan keluar dari venue. Dengan terburu-buru, pria itu pamit kepada Eros untuk pergi dari venue acara.
"Jangan kembali ke Jakarta malam ini. Besok siang kita harus bertemu untuk membicarakan proyek Hotel di London!"
Mendengar pesan dari sahabatnya itu, Dante hanya mengangguk walaupun sebenarnya tidak peduli dengan hotel di London sekarang. Lagipula, tidak mungkin Eros langsung memikirkan pekerjaan di hari pertama pria itu resmi menjadi suami Laura.
Penjajah tidak tahu diri, batin Dante kesal ketika melihat pria penjajah itu memakaikan seatbelt Rena dari kaca mobilnya yang gelap.
Dibandingkan dengan pria penjajah itu, Dante tentu lebih baik dari segala sisi. Lebih tampan, lebih mapan, dan lebih berkelas. Sebagai contoh, mereka sepertinya sama-sama tahu jika Rena sangat menghargai privasi. Tapi nyatanya, membayar seseorang untuk memasang pelapis kaca di mobilnya saja pria penjajah itu tidak mampu. Benar-benar pelit.
"Brengsek!" umpat Dante penuh amarah ketika melihat Rena dan pria penjajah itu berciuman. Tangannya mencengkram kemudi mobilnya kuat-kuat, berusaha menyalurkan amarahnya tanpa harus membanting barang yang berada di sekelilingnya.
Tepat ketika mobil mereka berjalan meninggalkan halaman parkir dekat garden party pernikahan Eros dan Laura, Dante ikut menginjak pedal gas dan mengikuti mobil itu dengan kecepatan sedang. Jalanan yang Dante lewati malam hari ini memang cukup lengang karena La Granov Hotel berada di kawasan private beach miliknya, bukan pantai untuk umum yang selalu ramai hingga dini hari.
"Apa mereka akan tidur bersama di suatu tempat? Well, aku tidak akan membiarkannya," gumam Dante ketika melihat mobil berwarna putih itu meningkatkan kecepatannya. Sepertinya pria penjajah itu sadar jika ada mobil yang sedang mengikuti mereka.
Sadar jika dirinya sudah tertinggal jauh, Dante ikut meningkatkan kecepatannya tanpa memperdulikan lampu hijau yang mulai mati dan digantikan dengan nyalanya lampu merah di rambu lalu lintas. Pikirannya tetap terfokus pada kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika dirinya tidak dapat menyusul Rena, hingga—
Ciiiiittt...
BRAK!
Bahkan ketika tubuh Dante terpental keluar dari mobil dan terjatuh di aspal, matanya masih menatap kosong mobil berwarna putih yang bergerak hingga hilang dari pandangannya. Sampai akhirnya, kegelapan menguasai dirinya, menghilangkan bayang-bayang Rena dari pikirannya.
"Mr. Smith? Apakah Anda baik-baik saja? Sudah pasti tidak. Zenna, telfon ambulans sekarang juga!"
"Ba—baiklah!"
Telinga Dante masih dapat mendengar suara-suara di sekelilingnya, tapi tidak bisa memberikan respon apapun. Sampai akhirnya, ia tidak dapat merasakan apapun setelah mendengar suara ambulans dan tubuhnya di bawa entah kemana.
Entah kembali ke dunia, atau ke akhirat.
🌼🌼🌼
Dante Alejandro Smith
Masih prolog, berarti masih coming soon.
Next?
Jangan lupa vote dan komen yaaa......
KAMU SEDANG MEMBACA
Safety Net
Romance[21+] • Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Dante Alejandro Smith, pemilik perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Seluruh wanita bertekuk lutut padanya karena pria itu memiliki Hotel, Resort, hingga Villa yang tersebar luas s...