Safety Net | Part 2 - Disfungsi Ereksi?

14K 1.1K 258
                                    

  JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA!!




I can't pretend, I can't ignore, you're right for me

—Justin Bieber ft. Daniel Caesar & GIVĒON, Peaches













SALAH satu sudut bibir Dante sedikit terangkat ke atas ketika melihat kedua orang tuanya tertidur berpelukan di atas kasur yang disediakan di ruang rawatnya. Terkadang, Dante berharap untuk menemukan seorang wanita yang akan selalu mencintainya seperti Ibunya yang selalu mencintai Ayahnya. Tapi sampai sekarang, yang ada hanyalah perasaan cintanya yang tidak pernah di balas oleh tunangannya, Rena.

  "Beruntung, kamu mendapatkan ruang rawat yang memiliki kasur tambahan untuk keluarga. Jika tidak, mungkin mereka akan berpelukan seperti itu di lantai," celetuk Jeremy yang baru saja datang.

  "Maka dari itu, lebih baik Uncle cepat menikah," balas Dante dengan senyuman khas anak baik.

  "Untuk apa menikah? Disini banyak perempuan asing yang bisa kutiduri setiap harinya," sahut Jeremy santai.

  "Menikah itu bukan hanya soal seks," ujar Dante yang mulai sok menggurui pamannya.

  "Yayaya, dikatakan oleh seseorang yang belum menikah di usia 28 tahun," balas Jeremy dengan nada menyebalkan.

  "Setidaknya aku sudah bertunangan."

  "Ah ya, kamu memiliki tunangan. Kemarin dia ada disini," ucap Jeremy seraya mengambil tempat duduk di sofa dekat kasur yang sedang menjadi tempat tidur Grace dan Damian.

  "Bagaimana Uncle tahu jika dia adalah tunanganku?"

  "Tentu saja aku bertanya kepadanya. Dia berdiri selama lima belas menit di depan ruangan ini. Saat itu, kamu baru saja selesai melakukan pemeriksaan dan karena itu aku mengusirnya," jelas Jeremy, tersenyum pada perawat yang baru saja datang membawa hasil pemeriksaan yang Dante lakukan kemarin.

  "Apa?! Kenapa Uncle mengusirnya?!" tanya Dante kesal.

  "Aku sudah mengatakan alasannya tadi. Lagipula, apa kamu benar-benar mencintainya? Satu hari sebelum kamu kecelakaan, aku melihatmu berciuman dengan perempuan lain di beach club dekat Kuta."

  "Ya.. itu karena dia tidak ada di dekatku."

  "Lalu ketika kalian menikah dan dia pergi ke suatu tempat selama beberapa hari, kamu akan tidur dengan perempuan lain?"

  "Tentu saja. Lagipula, siapa yang seumur hidup dapat menahan dirinya untuk tidak bercinta dengan wanita selain istrinya?" Dante terdiam sebentar, lalu teringat Eros yang bertahan dengan Laura sampai sekarang. "Well, Eros bisa karena dia mendadak impoten jika di goda wanita lain. Tapi tetap saja, sebelum mengenal Laura, dia tidur dengan banyak wanita."

"Eros bisa menjadi setia pada satu wanita karena dia sudah menemukan cinta sejatinya. Lalu, apakah kamu sudah menemukannya?"

"Ya, Rena adalah cinta sejatiku. Aku—"

"Kalian ini, selalu saja bertengkar. Jeremy, jika kamu tidak memiliki urusan disini, lebih baik periksa saja pasienmu yang banyak itu," keluh Grace yang terbangun karena mendengar perdebatan sengit antara Dante dan Jeremy.

"Aku membawakan hasil pemeriksaan Dante kemarin," ujar Jeremy seraya mengangkat map cokelat yang diberikan oleh perawat tadi.

Mendengar perkataan adiknya, mata Grace yang tadinya masih mengantuk langsung terbuka lebar dan bangkit dari posisi duduknya dengan semangat. "Apa? Apa hasilnya?" tanyanya heboh.

Jeremy memutar bola matanya malas, lalu mengambil hasil pemeriksaan Dante dari map cokelat itu. Sejak pagi tadi, dia sibuk mengecek pasien lain sehingga tidak sempat membuka hasil pemeriksaan keponakannya itu.

"Hm...," Jeremy mengangguk-angguk saat memahami bahasa kedokteran hingga gambar hasil rontgen yang juga ada di dalam map cokelat itu. Setidaknya, penyakit keponakannya memang tidak separah itu.

"Bagaimana?" tanya Grace tidak sabaran. "Jangan membuat suamiku menyesal telah membiayai pendidikanmu karena berpikir saja kamu lama sekali," cibirnya kesal.

"Kamu menyebalkan sekali," rutuk Jeremy. "Anakmu itu menderita lumpuh sementara," lanjutnya dengan nada sebal. Niatnya ingin memberi tahu penyakit Dante pelan-pelan, tapi Kakaknya ini malah membuatnya kesal.

"APA?!" pekik Grace berlebihan, membuat Damian yang sedang tertidur langsung terbangun dan mengambil posisi duduk.

"Oh." Berbanding terbalik dengan Grace yang sangat terkejut, Dante justru terlihat santai. Seakan menderita lumpuh itu bukan masalah besar baginya.

"Kenapa kamu tidak terkejut atau sedih?" tanya Grace heran.

"Bukankah hanya lumpuh sementara? Fisioterapi bisa membantu, bukan?"

"Aku suka semangatmu," ujar Jeremy dengan senyum miringnya.

"Tenang saja, Son. Kamu masih bisa bekerja dari rumah—shh," Damian meringis karena istrinya kembali memukulnya.

"Kamu benar-benar hanya memikirkan pekerjaan di saat seperti ini? Seriously?"

"Besok kamu sudah boleh pulang. Setelah ini, aku akan melakukan koordinasi langsung ke rumah sakit di Jakarta. Nanti kamu bisa melakukan fisioterapi disana," ujar Jeremy tanpa memperdulikan pertengkaran rumah tangga di depannya.

"Baguslah kalau begitu. Terima kasih, Uncle."

Jeremy mengangguk pelan, sedikit bangga melihat keponakannya yang tidak terlihat sedih atau marah ketika mendapati dirinya dalam keadaan lumpuh. Padahal, proses penyembuhan ini tidak akan memakan waktu sebentar.

"Sama-sama, Dante. Jika ada keluhan, segera beri tahu saja ya. Aku sedikit khawatir kamu mengalami disfungsi ereksi," pesan Jeremy.

"Oh, tentu saja. Hanya disfungsi—APA?! DISFUNGSI EREKSI?!" Dante memekik hingga membuat ketiga orang yang berada di dekatnya ini menutup telinga dengan tangan.

"Ketika tahu bahwa dia menderita kelumpuhan, reaksinya biasa saja. Tapi ketika mendengar penyakit disfungsi ereksi, reaksinya seperti orang kesetanan. Ini semua ulahmu, Damian," tuding Grace pada Damian.

"Apa salahku?" tanya Damian tidak terima.

"Masih bertanya? Karena sifat mesum yang kamu turunkan pada Dante!" seru Grace sebal.

"Aku mesum hanya kepadamu," balas Damien sabar.

"Tidak, dulu kamu mesum kepada semua perempuan yang kamu temui!"

Mendengar kedua orang tuanya bertengkar, Dante menghela napasnya lelah. Jika Eros impoten namun berhasil sembuh ketika melihat Laura, apa kabar dengannya? Sepertinya dia belum tentu sembuh ketika melihat Rena. Apalagi ketika mengingat kecelakaan yang sebagian besar disebabkan oleh gadis itu. Lihat saja, tunangannya itu pasti akan meminta maaf ketika melihat keadannya yang hampir sekarat ini.

🌼🌼🌼

*disfungsi ereksi = Impoten : tidak bisa bangun...

Jangan lupa vote dan komen yaaa.......

Next tidakk???

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang