Tell nobody I control you
I broke you just to own you
They can't tell that I love you—One of the Girls, The Weeknd, JENNIE & Lily-Rose Depp
👆🏻Udah, liriknya yang ini aja. Kalau lirik yang lain udah macem-macem soalnya🙏🏻
"KITA perlu bicara!"
Belum sempat Katherine memberontak, Dante lebih dahulu menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam ruang rawat Laura. Disana, ada kamar khusus tamu yang memiliki kasur sendiri seperti hotel mewah. Tanpa mempedulikan Laura yang memanggil-manggil namanya dan Eros yang hendak berjalan menyusul mereka, Dante segera memasuki kamar itu dan mengunci pintunya. Tidak hanya itu, Dante melempar kunci itu ke jendela yang kebetulan terbuka.
"What the hell? Apa yang kamu lakukan, Boss?" tanya Katherine dengan raut wajah kesal.
"Technically, I'm not your Boss anymore," ujar Dante sambil bersidekap.
Katherine terdiam sebentar, lalu menaruh kotak kado dan tas tangannnya di atas kasur. Raut wajahnya berubah menjadi seperti wanita penggoda. Dengan langkah tegas, dia menghampiri Dante dan memeluk leher pria itu hingga jarak wajah mereka hanya satu jengkal saja. Sial, saat ini Dante benar-benar tampan dengan kaus berwarna putih dan celana jeans panjang. Fokus, Kate! Fokus!
"Begitukah? Kamu bukan Boss-ku lagi?" tanya Katherine sensual.
Dante meneguk salivanya dengan susah payah, tersihir oleh tatapan Katherine yang begitu menggodanya. "Benar, jadi kita bisa melakukan apapun, terlebih di kasur ini...," jawabnya serak.
"Baguslah, kalau begitu aku bisa melakukan—"
Bugh!
"Fuck!" umpat Dante ketika pipinya di tonjok oleh Kathrine. Tangannya sontak sibuk mengusap pipinya yang panas.
Tampaknya, Katherine masih belum puas. Sebelah tangannya yang masih hinggap di leher Dante digunakannya untuk menahan punggung pria itu agar tetap di dekatnya, dan—
Dug!
Lututnya langsung memberikan tendangan kuat kearah benda pusaka kebanggaan Dante. Sontak saja, pria brengsek itu langsung terjatuh dan bergerak menutupi kejantanannya.
"Aku pernah menendang kakimu berkali-kali dan kamu langsung lumpuh. Apa sekarang aku harus menendang kepalamu agar otakmu bisa berjalan dengan normal?!" bentak Katherine, tanpa belas kasihan menendang-nendang punggung Dante hingga merasakan ada yang menarik tangannya untuk menjauh dari pria itu. Ternyata, Eros sudah datang setelah memanggil perawat untuk membuka pintu kamar menggunakan kunci cadangan.
"Apa kita perlu membuat laporan penganiayaan ke polisi, Sir?" tanya perawat laki-laki yang mendampingi Eros membukakan pintu.
Eros menghela napas, "Tidak perlu, kembalilah ke tempatmu," pintanya.
Sepeninggal perawat itu, Katherine mengambil kotak kado dan tas tangannya kembali dan keluar dari kamar itu tanpa mempedulikan Dante yang masih meringis merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Biar saja Eros yang mengurus sisanya. Sepertinya pria itu harus mengajari Dante terkait dengan sopan santun terhadap seorang wanita!
"Halo, Laura," sapa Katherine dengan senyuman yang tidak sampai ke matanya. Namun, setidaknya senyuman itu tulus.
"Ada apa? Kamu tidak apa-apa, kan? Aku ingin berdiri dan menolongmu, tapi Anzel masih menyusu," ujar Laura dengan wajah tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safety Net
Romance[21+] • Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Dante Alejandro Smith, pemilik perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Seluruh wanita bertekuk lutut padanya karena pria itu memiliki Hotel, Resort, hingga Villa yang tersebar luas s...