Safety Net | Part 17 - His New Toy

7.9K 856 267
                                    


Gimana caranya biar kalian bisa baca dengan tenang tanpa di bayang-bayangi oleh Author di mimpi kalian? Tekan vote dulu gais! 👻

Readers 64K (thanks for that), tapi vote 9K (thanks for that too). Tapi itu sisanya pada kemana?🙄

Mungkin matanya pegel abis baca trs tidak memiliki tenaga untuk menekan bintang kali ya. Makasih loh🤍




You're precious heart, can't watch it break

—5 Seconds of Summer, Lonely Heart




















SEPENINGGAL Katherine, keheningan menyapa kedua orang yang tidak memiliki niat untuk mengalihkan tatapan mereka. Dante menatap Rena dengan tatapan yang sulit diartikan, sedangkan Rena menatap bosnya itu dingin.

"Aku akan menandatangani surat pengunduran dirimu," ucap Dante yang akhirnya membuka suara. Percuma memakai bahasa baku dengan Rena. Status mereka sekarang bukanlah bos dan sekretaris lagi.

Rena menaikkan sebelah alisnya, "Secepat itu?" tanyanya tidak yakin.

"Ya, secepat kamu berpaling dariku," jawab Dante santai. "Kalau begitu, silahkan bereskan barang-barangmu dan pergi."

"Siapa yang akan menggantikan saya?"

"Dan apa kamu peduli? Bukankah kamu ingin cepat keluar dari perusahaan ini?"

"Terima kasih, Pak." Rena menunduk singkat, lalu bergerak menuju ruangannya untuk mengambil barang-barangnya.

"Perempuan yang bersamaku tadi..." Langkah Rena refleks terhenti ketika mendengar suara berat Dante. "She's my new toy," ungkapnya.

"Begitukah?" tanya Rena, tampak tertarik.

  Dante mengembangkan senyum miringnya, "Tidak ada mainan yang suka posisinya digantikan dengan mainan yang lain, Rena. Cepat atau lambat, kamu akan memohon kepadaku untuk menjadi mainan favoritku lagi."

  "Saya memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi," balas Rena dengan tangan terkepal erat.

  "Kamu bahkan masih menggunakan lift pribadiku, bukan? Ah, sekarang aja aku sudah yakin bahwa kamu akan kembali kepadaku," ucap Dante yang berhasil membuat Rena memutar tubuhnya, kembali berhadapan dengan mantan tunangannya itu.

Tapi tidak bisa dipungkiri, bibir Rena kelu. Perempuan itu tidak tahu harus membalas apa. Bahkan sampai sekarang, dia masih menggunakan kartu kredit pemberian Dante karena tidak enak jika meminta pada Alarick terus menerus.

  "Pergilah sejauh mungkin, Sharena. Aku tahu kamu akan kembali lagi kepadaku," ucap Dante seraya memutar kursi rodanya meninggalkan Rena yang terdiam kaku di depan lift.

Ceklek.

Dante mendorong pintu ruangannya dengan susah payah dan mendengus pelan ketika mendapati Katherine tertidur di sofa. Benar-benar perawat tidak becus. Pelan-pelan, Dante memutar kursi rodanya mendekati sofa dan mengamati wajah perempuan itu yang terlihat manis saat tidur.

  "Benar-benar kandidat terbaik untuk—"

  "Dor!"

  "Astaga!" Dante terlonjak kaget saat mendengar teriakan Katherine disertai dengan bangkitnya perempuan itu dari posisi tidurnya.

"Kandidat untuk apa, huh?" tanya Katherine setelah menghentikan dari tawa puasnya.

  Pertanyaan itu sontak membuat Dante gelagapan sebentar, lalu berdehem pelan sebelum menjawab, "Kandidat menjadi sekretaris pribadiku untuk sementara."

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang