Safety Net | Part 31 - Lustful Thoughts

8K 967 223
                                    


[21+]⚠️
[21+]⚠️
[21+]⚠️

Jangan lupa vote dulu dan komen yaa.. Happy reading❤️

Kalau udah vote boleh minimal komen lahh...

































  DEBURAN ombak dan suara kicauan burung berhasil membuat Katherine bangun dari tidurnya. Butuh beberapa menit bagi Katherine untuk menyadari dimana dirinya berada, sampai akhirnya perempuan itu tersenyum lebar. Rinave Island, pulau yang semalam masuk berita karena keindahan alamnya kini sangat ditunggu-tunggu pembukaannya. Tentu saja, siapa yang tidak bangga jika sebentar lagi, semua orang akan tahu bahwa orang yang mengelola pulau cantik ini adalah dirinya, Adaisy Katherine Daniar.

"Ah, hari-hari sibuk akan datang," gumam Katherine, dengan mata menerawang ke arah pantai. Disana, ada beberapa anak buahnya yang sedang bermain voli pantai di pagi hari. Perempuan itu tersenyum melihatnya. Selagi Villa belum buka dan banyak waktu kosong di pagi hari, dia memang membiarkan mereka bermain pada waktu luang.

Kring.. Kring..

Dering telepon yang menempel di dinding kamarnya membuat Katherine tersadar dari lamunannya. Tumben sekali ada yang menelfonnya pagi-pagi, apalagi di saat weekend seperti ini. Biasanya, Laura memang menghubunginya setiap weekend, namun bukan di pagi hari. Tapi sepertinya, untuk minggu ini Katherine lah yang akan datang nanti menghampiri Laura karena perempuan itu baru saja melahirkan anak kembarnya kemarin.

"Halo?"

"Halo, Kate? Selamat pagi. It's me, Alan. Maaf sudah menghubungimu pagi-pagi begini. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa nanti sore, anak dari pemilik Rinave Island akan datang untuk liburan sebelum peresmian. But you don't have to worry, pastikan saja semuanya siap untuk menyambutnya," ujar Alan to the point.

  "Jadi, dia akan datang lebih dulu daripada petinggi yang lain?" tanya Katherine memastikan. Menurut jadwalnya, para petinggi baru akan datang hari Jumat mendatang, sedangkan sekarang masih hari Minggu.

  "Benar, jadi cukup laporkan saja kesiapan pulau ini sebelum grand opening jika diminta. Kalau dia tidak meminta laporan, maka tidak perlu karena dia kesana hanya untuk liburan."

  "Apa ada permintaan khusus terkait makanan dan hal lainnya?" Sambil memiringkan kepalanya untuk menahan telepon di bahunya, tangan Katherine bergerak untuk menyiapkan catatan dan bersiap untuk menulis.

"Tidak banyak, dia hanya meminta Villa paling dekat dengan pantai dan asisten yang siap 24 jam bersamanya. Apa kamu sudah memiliki bayangan siapa yang akan bekerja untuknya?"

Katherine terdiam sebentar. "Eum, kurasa Adam akan lebih cocok bersamanya."

  "Ah benar, aku mengenal Adam. Dia memang sengaja dipindahkan ke Rinave untuk membantumu," balas Alan, yang tentu saja berhasil membuat Katherine terkejut, tapi kemudian ekspresinya berubah menjadi datar setelah menyadari hal-hal ganjal yang ada, seperti Adam yang tidak mengikuti training seperti pegawai lainnya, dan Adam yang selalu sigap dalam membantunya.

  "Aku terkejut," ucap Katherine datar, tapi raut wajahnya terlihat kesal, dan matanya semakin menyipit ketika mendengar tawa Alan di seberang sana.

  "You should be. Oh ya, kamu tidak perlu menyambutnya, mengingat dia hanya liburan dan ini bukan kunjungan resmi. Dia juga tidak ingin ditemui siapapun kecuali asistennya nanti. Cukup siapkan apa yang dia butuhkan disana dan laporan saat di minta."

  "Jadi, aku tidak perlu bertemu dengannya selain jika dipanggil?"

"Benar. Apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi?"

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang