Safety Net | END | Part 40 - Her Safety Net (2)

3.8K 177 14
                                    

Girl, you're mine, it's safe to say
At the end of the day

I've never been this scared before
Feelings I just can't ignore
Don't know if I should fight or fly
But I don't mind

Tripping, falling with no safety net
Boy, it must be something that you said
Is it real this time, or is it in my head?
Got me tripping, falling with no safety net

—Safety Net, Ariana Grande ft. Ty Dolla $ign



  HARI ini, Katherine benar-benar dibuat kesal oleh Dante. Sejak meninggalkannya di atas kuda, pria itu sama sekali tidak mengunjunginya, bahkan lampu Villa masih dalam keadaan mati, tanda jika bangunan tersebut tidak berpenghuni. Sedangkan Katherine, dia sibuk mengurus Alva, mengecek kesiapan ballroom, dan memastikan bahwa para pegawai menyambut tamu yang datang dengan baik.

"Aunty, mau makan," ucap Alva sambil mengamati Katherine sibuk memakaikan pakaiannya.

  "Sebentar lagi ya, sayang? Kamu belum selesai berpakaian," ucap Katherine sebelum mengusap pipi bulat Alva gemas.

  Sejak adanya tamu di Villa ini, dia memang tidak lagi mengandalkan Ryan untuk mengantar makanan karena pria itu sudah dialihkan untuk melayani tamu lain. Jadi tadi malam, dia dan Alva makan malam bersama keluarga Tania di restoran.

"Aunty, ada burung!" seru Alva ketika Katherine memakaikan sabuk pengaman pada golf cart yang baru saja dipasang sejak kedatangan pria kecil itu.

"Ah iya, bagus sekali ya!" Walaupun ucapan Alva masih tidak terlalu jelas, Katherine berusaha mengerti dan memberikan antusias berlebih pada apapun yang ditunjuk Alva selama perjalanan mereka menuju restoran.

  "Makan... makan... makan!" seru Alva semangat.

  "Padahal Aunty sudah memberimu banyak makanan semalam," gerutu Katherine gemas.

  Sesampainya di restoran, Alva langsung berlari masuk ketika sabuk pengamannya terlepas. Katherine yang larinya cepat dengan sigap meraih pinggang Alva dan menggendongnya.

  "Nakal kamu ya!" Katherine memeluk Alva erat-erat sambil berjalan menuju buffet sereal. "Kamu mau sereal?" tanyanya.

  "Mau!" seru Alva antusias.

  "Mau nasi? Mau bubur? Mau roti?" tanya Katherine berturut-turut, padahal sudah tahu pasti Alva ingin memakan itu semua.

  "Mau! Mau! Mau!"

  "Apa kamu tidak menyadari tubuhmu yang sudah berat, hm? Kenapa kamu masih banyak makan?" Katherine menggelitik perut Alva gemas hingga membuat anak laki-laki itu menggeliat dan tertawa kecil dipelukannya.

  "Aunty... makan!" protes Alva yang sudah tidak sabar untuk makan.

"Sabar, sayang..." ujar Katherine walaupun sedikit kerepotan karena mengambil makanan sambil menggendong balita itu.

  "Morning."

Suara berat seorang pria yang terdengar dari arah belakang serta usapan pelan dikepalanya membuat Katherine berbalik dan mendengus pelan ketika matanya bertemu dengan mata Dante. Dia kembali mengingat kejadian kemarin pagi, dan ternyata butuh waktu satu hari penuh untuk Dante dapat mengingat kembali eksistensinya di dunia ini.

"Pagi," balas Katherine singkat.

  "Biar aku yang menggendong Alva," ucap Dante yang tidak tega melihat Katherine kerepotan. Lagipula, dimana kedua orang tua anak ini? Tidak bertanggung jawab sekali dalam mengurus anak.

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang