Safety Net | Part 5 - Her Addiction

10.3K 894 318
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN‼️

yang ga vote tiba-tiba part ini isinya ilang semua. Amin.
titip sekalian vote semua part ya...





But close ain't close enough, 'till we cross the line

—Ariana Grande, Into You







BETAPA senangnya Katherine hari ini. Setelah mengikuti satu mata kuliah tadi, dia sudah bisa pulang ke rumah. Jika biasanya gadis itu betah di kampus, hari ini dia tidak ingin berlama-lama di tempatnya menuntut ilmu ini karena tatapan sinis yang orang-orang berikan kepadanya. Aneh sekali. Padahal, tadi pagi mereka tidak menatapnya sinis seperti itu.

  "Berapaan tuh semalem?"

  "Boleh juga sih badannya..."

  "Tapi udah bekasan, bro!"

  Bisikan-bisikan itu membuat perasaannya semakin tidak enak. Mau tidak mau, gadis itu mempercepat langkahnya hingga menabrak Desi—primadona jurusan Ilmu Ekonomi.

  "Eh, maaf maaf," ucap Katherine panik karena menabrak seseorang.

  "Oh, ini yang lagi viral itu?" tanya Desi pada teman-temannya, Winda dan Jessica.

  "Iya, Des. Kebetulan banget ya, kita ketemu disini," sahut Winda dengan senyum miringnya.

  "Ada apa ya?" tanya Katherine, masih berusaha sopan.

  "Kita cuma mau tahu aja siapa yang ngejelekin nama FEB tercinta kita ini," Jessica maju dua langkah untuk mendekati Katherine dan menatap gadis itu dari atas sampai bawah, seperti sedang melakukan penilaian. "Bener sih, barang-barang yang dia pakai branded dan ori semua. Udah jelas dia ayam kampus," lanjutnya yakin.

Kesabaran Katherine mulai menipis, "Ayah gue emang bangkrut, tapi dia bukan koruptor sampai semua harta benda harus di sita segala. Mikir dong," cibirnya.

"Lo ayam kampus belagu juga ya," ucap Winda yang mulai emosi dengan sikap sok berani Katherine.

"Kenapa lo ngatain gue ayam kampus? Ada bukti apa?" tantang Katherine, masih berusaha sabar.

"Semua orang udah tahu kali, kalau tadi pagi lo keluar dari mobil mewah. Siapa lagi kalau bukan om-om?" tanya Desi dengan nada menyebalkan.

"Emang cuma om-om doang yang bisa punya mobil mewah?"

"Lo lama-lama makin nyebelin ya," geram Jessica, berniat menjambak rambut Katherine namun di tahan oleh Desi.

"Berhenti, Jess. Gue aja yang kasih pelajaran buat ayam kampus baru ini," cegah Desi, lalu tanpa aba-aba mulai menarik rambut Katherine kuat-kuat.

Katherine sama sekali tidak membalas. Lagipula, jika tertangkap oleh mata dosen atau sekuriti, pasti yang disalahkan adalah tiga orang primadona Ilmu Ekonomi ini. Orang tiga lawan satu begini.

"Kenapa diem, huh? Nih cowok di sekitar lo pada nanya berapa tarif lo satu malam?" Jessica mulai memanas-manasi Katherine yang hanya diam saja.

"Nih orang mendadak bisu kali ya?" gumam Winda dengan alis terangkat satu.

  "Bodo amat, yang penting gue kasih pelajaran aja buat dia," tekad Desi yang masih menjambak rambut Katherine dengan buas.

  Kepala Katherine mulai terasa pening, hingga akhirnya ada suara deheman seseorang yang membuatnya menghela napas lega. Akhirnya ada seseorang yang bisa menolongnya dari jambakan orang gila ini. Tapi, betapa terkejutnya dia saat menyadari jika orang yang menyelamatkannya adalah Zavier.

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang