Safety Net | Part 10 - Her Safety Net

9.8K 973 392
                                    

Happy reading! Malming sendirian ya? Atau sama pacar/suami? Komen!

As long as I am with you, my heart continues to beat

—Clean Bandit ft. Jess Glynne, Rather Be




SETELAH bertatapan cukup lama, Katherine berdiri tegak dan bersidekap, berusaha memikirkan bagaimana caranya agar Dante bisa menerimanya bekerja di rumah ini. Tapi tidak membutuhkan waktu lama, sebuah lampu bohlam seakan menyala di atas kepalanya.

"Astaga! Bagaimana jika Aunty Grace tahu jika anaknya mencabuli seorang perempuan?" pekik Katherine dramatis.

Dante memutar bola matanya malas, "Ibuku tidak akan tahu jika kamu menutup mulut," balasnya tenang.

"Kalau begitu...!" Katherine menepuk paha Dante dengan keras, yang tentunya tidak membuat pria itu merasakan sakit sedikitpun. "Aku punya tiga syarat jika kamu tidak ingin aku mengadu."

  "Tiga? Banyak sekali!"

  "Kalau aku jadi Ibumu, aku akan mencoretmu dari kartu keluarga karena melecehkan seorang perempuan di depan umum!"

  "Then, thank God. You are not my mom!" balas Dante sarkastik.

  "Tapi Aunty Grace tidak akan tinggal diam jika mengetahui hal itu!" Katherine ikut membalas, kesal dengan sikap Dante yang keras kepala. Apa sulitnya sih, menurut kepadanya?!

  "Lalu, apa yang kamu inginkan?"

  "Pertama, katakan pada Aunty Grace jika kamu menerimaku sebagai perawatmu," ujar Katherine, lalu buru-buru melanjutkan sebelum Dante membalas. "Kedua, berikan aku salah satu dari mobilmu untuk transportasiku menuju kampus," lanjutnya sambil memberi isyarat pada Dante untuk berbicara.

  "Hei, kamu bahkan masih kuliah! Aku butuh perawat 24 jam, bukan datang dan pergi sepertimu!"

  "Apakah kamu seorang bayi yang tidak bisa di tinggal sebentar saja?" tanya Katherine kesal. "Aku akan kembali di jam makan siang, kecuali jika aku memiliki jadwal di siang hari," jelasnya.

"Kamu tidak boleh meninggalkanku," ucap Dante dengan suara seraknya, membuat Katherine menatapnya dengan kening berkerut.

Untuk kesekian kalinya, mereka bertatapan cukup lama hingga Katherine memalingkan wajahnya. Sepertinya dia tahu apa yang sedang Dante lakukan sekarang. Sedangkan Dante, pria itu tersenyum miring karena yakin jika Katherine membuang wajahnya karena terpesona dengan tatapan tajamnya.

"Sangat sulit untuk menghindari permainan pria cabul sepertimu, Sir. Tapi aku orang yang berpengalaman yang tidak akan jatuh dalam pesonamu," ujar Katherine yakin, membuat senyum miring Dante memudar.

"Kamu pasti akan jatuh ketika aku mendorongmu, Kate."

  "I got my own safety net," Katherine membalas perkataan Dante dengan tenang. "Aku sudah jatuh berkali-kali, tapi aku masih baik-baik saja sekarang."

Dante menaikkan sebelah alisnya, sedikit penasaran dengan apa yang di alami Katherine sehingga wajah perempuan itu terlihat sedih. Tapi hanya dengan satu kedipan mata, wajah Katherine kembali berubah ceria.

"Syarat ketiga, kamu harus menuruti semua perkataanku. Jika aku menyuruhmu makan, kamu harus makan. Bahkan jika aku menyuruhmu berjalan di atas kotoran kuda, kamu harus menurutinya."

  Mendengar persyaratan konyol dari perawat barunya itu, Dante tertawa kencang. "Apa tidak ada syarat lain yang lebih konyol?"

"Contohnya?"

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang