Safety Net | Part 11 - Her Type

8.2K 792 118
                                    


Siapa disini yang class of 2021?? Happy graduation yayy!

Gimana caranya biar kalian bisa baca dengan tenang tanpa di bayang-bayangi oleh Author di mimpi kalian? Tekan vote dulu gais! 👻

Make me your one and only, but don't make me your enemy

—Katy Perry ft. Juicy J, Dark Horse

















  "AMBILKAN nasi dan lauk untukku, Kate!" perintah Dante seraya menyerahkan piring kosongnya pada Katherine.

  Astaga, batin Katherine gusar, bingung ingin melayani Zavier atau Dante terlebih dahulu. Dia tidak suka berada di situasi yang membingungkan seperti ini. Lagipula, mengapa Anak Mama ini tidak meminta makanan kepada Ibunya saja?!

DUGH!

Suara benturan terdegar jelas di ruang makan itu, namun Dante tetap tersenyum sambil memberikan piringnya pada Katherine, berbanding terbalik dengan Grace yang sekarang meringis kesakitan karena menendang kaki putranya itu terlalu keras. Bodoh, dia lupa jika kaki Dante lumpuh sehingga pria itu tidak akan bisa merasakan tendangan mautnya.

  "Biarkan Mama yang mengambilkan makananmu," ucap Grace akhirnya.

  "Tidak perlu, Aunty." Katherine buru-buru mengambil piring Dante, lalu mengisinya dengan nasi dan lauk pauk yang diinginkan pria itu.

"Maafkan Dante, dia memang selalu menyebalkan," cibir Grace disertai dengan delikan mata ke arah putranya.

Dante hanya menaikkan bahunya acuh, sedangkan Katherine mulai mengambilkan makanan untuk Zavier dan untuk dirinya sendiri.

  "Jadi, sekarang kamu berkuliah dimana, Katherine?" tanya Grace di sela-sela kegiatan makan malam mereka.

  "Di universitas negeri yang tidak jauh dari sini," jawab Katherine setelah menelan makanannya dengan baik.

  "Ooh, universitas itu memang hanya memakan waktu 25 menit dari sini. Jurusan apa yang kamu ambil?"

  "Manajemen," jawab Katherine lagi sambil melirik Zavier yang tiba-tiba memberikan sepotong ayam panggang ke piringnya.

  "Benarkah?" Damian tiba-tiba tertarik mendengar jawaban Katherine. "Setelah lulus, kamu bisa bekerja di hotel kami," usulnya.

  "Dan lagi-lagi otakmu sibuk memikirkan pekerjaan," sindir Grace pedas.

  "Aku tidak memikirkan pekerjaan, sayang, tapi memberikan lapangan pekerjaan," balas Damian santai.

  "Oh ya, kami akan segera menyiapkan kamarmu yang berada tepat di sebelah kamar Dante sehingga jika anak brengsek itu perlu bantuanmu, dia bisa segera menemukanmu," ujar Grace yang hanya diangguki Katherine.

  "Kamar? Kenapa harus disiapkan kamar?" tanya Zavier bingung.

  Pertanyaan Zavier yang terdengar tidak masuk akal itu sontak menarik perhatian seluruh manusia yang ada di meja makan itu, tidak terkecuali Dante. Laki-laki berusia 28 tahun yang sejak tadi hanya fokus dengan makanannya itu menyunggingkan senyum miringnya, merasa tertarik untuk melihat drama yang akan di mulai sebentar lagi.

"Tentu saja untuk aku tidur," jawab Katherine terkekeh canggung.

  "Aku kira kamu sudah tahu jika Kate akan tinggal disini selama menjadi perawat Dante," timpal Grace hati-hati.

  "Aku justru mengira jika Kate hanya akan bekerja part time disini," ucap Zavier. Walaupun nada bicaranya masih tenang, namun wajahnya mengisyaratkan ketidaksetujuan dengan ide bahwa Katherine dan Dante akan tinggal berdua di rumah besar ini.

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang