Hai, baca jamber nih?Gimana caranya biar kalian bisa baca dengan tenang tanpa di bayang-bayangi oleh Author di mimpi kalian? Tekan vote dulu gais! 👻
I will come running when you call my name, even a broken heart can beat again
—DJ Snake ft. Lauv, A Different Way
ENTAH mengapa, pemandangan di luar kelas menjadi lebih menarik daripada temannya yang sedang melakukan presentasi di depan sana. Pikirannya sulit fokus hari ini, dan orang yang menyebabkan itu terjadi adalah Dante. Bagaimana tidak? Pagi ini, Katherine terbangun dengan tangannya yang berada di atas perut Dante. Bayangkan betapa malunya dia saat itu.
"Okay, Class."
Mendengar suara dosennya di depan sana, Katherine sontak mendongak dan mencoba memperhatikan dosennya itu. Oh shit, batinnya. Selama temannya melakukan presentasi tadi, dia lupa mencatat poin penting yang dipresentasikan.
"Some of you, tidak memperhatikan teman kalian berbicara di depan. So for the next meeting, I want you to write a paper tentang materi yang dijelaskan tadi. Thank you for today, and see you, class!"
Beberapa mahasiswa terlihat mengeluh ketika mendengar dosen mereka lagi-lagi memberikan tugas dengan bahasa campuran. Tandanya, dosen mereka itu sudah sangat kesal dan harus bersiap memiliki nilai C jika tidak mengerjakan tugas itu.
"Dina, thanks buat kemarin ya," ucap Katherine, merujuk pada aksinya yang menitipkan absen pada Dina.
"Sama-sama," balas Dina cuek.
Katherine hanya menaikkan bahunya acuh, lalu berjalan keluar kelas. Sepertinya dia harus mengirim pesan untuk Dante terlebih dahulu karena dia akan pulang terlambat. Materi tugas yang diberikan dosen tadi harus dia cari di Perpustakaan kampus, jadi lebih baik dia mengerjakan tugas di Perpustakaan saja.
Katherine : Aku akan pulang terlambat
untuk mengerjakan tugas.Baru saja akan menaruh ponselnya ke dalam tas, ponsel itu bergetar, tanda jika Dante sudah membalas pesannya.
My Boss🥸 : Take your time.
Bruk!
Karena terlalu fokus dengan ponselnya, Katherine tidak menyadari jika dari arah berlawanan, ada seorang perempuan yang terlihat berjalan terburu-buru sehingga mereka saling bertabrakan.
"Eh sorry sorry," ucap perempuan yang bertabrakan dengan dirinya.
Katherine yang menghela napas lega karena berhasil mempertahankan ponselnya mengangguk. "Gak apa-apa, emang salah gue yang jalan sambil main HP," balasnya ramah.
"Kenalin, gue Sarah," ucap perempuan itu seraya mengulurkan tangan kanannya.
"Gue Katherine, panggil aja Kate. Salam kenal," sahut Katherine, senang karena mendapatkan teman baru.
"Mau ke parkiran, kan? Bareng aja kalau begitu," ajak Sarah yang diangguki Katherine.
"Lo jurusan apa? Gue gak pernah lihat," ujar Katherine sibuk menerka-nerka.
"Gue dari Akuntansi, masih tahun kedua sih."
"Wah sama dong, tapi gue dari Manajemen."
Akhirnya mereka berbincang seperti teman lama yang baru saja bertemu. Tidak sulit untuk mencari topik pembicaraan, karena Sarah adalah orang yang supel dan pandai bergaul. Sedangkan Katherine, dia juga sangat senang karena mendapatkan teman baru. Setelah kebangkrutan perusahaan Ayahnya, perempuan itu jadi sulit mendapatkan teman, dan ini adalah kesempatannya untuk nemperluas relasinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safety Net
Romance[21+] • Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Dante Alejandro Smith, pemilik perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Seluruh wanita bertekuk lutut padanya karena pria itu memiliki Hotel, Resort, hingga Villa yang tersebar luas s...