25.-Usaha Gilang

77 39 13
                                    


Selamat membaca semuanya♡
Jangan lupa vote comentnya, vote dan coment kalian itu sangat berharga buat putri.

Dan jangan lupa Follow akun wattpad putri juga ya, nanti kita bisa mengenal lebi jauh, ashiapp wkwk.

HAPPY READING!

☆☆☆

Setelah mendengar informasi yang didapatkan oleh Alwy sekarang Zidan tahu jika Mentari adalah teman SMP nya dulu,ya Zidan dan Gibran adalah teman satu sekolah sejak masih duduk di bangku sekolah dasar dan sampai sekarang ini mereka masih berteman,dan sama juga halnya dengan Mentari.

"Cepat banget wy dapat infonya" Salut Gibran bertanya.

"Hem,mudah" Ujar Alwy santai.

"Yaudah tunggu apa lagi, kita samperin aja" Ujar Zidan menggebu-gebu.

"Ngapain anying, mau jadi nyamuk, mon maap tapi gue ogah" Ucap Gibran menatap Zidan ogah.

"Kita nyari minum ditempat lain aja" Sambungnya lagi.

"Bego dipelihara" Ujar Alwy masih sambil memainkan ponselnya.

"Siapa yang bego wy? "Tanya Zidan.

"Yang nanya" Ucap Alwy tersenyum.

"Jangan sampe ribut lagi dan gue turunin ditengah jalan ya kalian!" Teriak Gibran masih dibatas kesabarannya.

"Ini mobil gue bamsat! Lu yang gue turunin" Ujar Zidan menatap Gibran.

"Yang waras diem aja deh" Sahut Alwy dibelakang bersandar seraya memejamkan kedua matanya.

"Damai-damai" Ucap Gibran yang kembali menjalankan mobilnya dan melupakan tujuan mereka membeli minum.

Sekarang Rangga dan Mentari sedang menunggu taksi dihalte terdekat,jam berdetak dengan cepat,hari sudah semakin menggelap menandakan bahwa sang malam akan segera hadir,membuat dua sejoli itu bergegas pulang meninggalkan taman yang juga suka mulai sepi dan akan ramai kembali jika malam tiba.

Mereka memesan taksi online,sudah lama menunggu akhirnya taksipun datang dan mereka langsung pulang.

☆☆☆

Pagi harinya tiba, Mentari sudah berada disekolahan, semalam ia tidur cepat selepas Rangga mengantarnya pulang kerumah.

Mentari sekarang sedang piket kelas,dia hanya seorang diri saat ini, teman sekelasnya belum pada datang, terlalu rajin Mentari datang sepagi ini, tumben sekali.

Selang beberapa menit kemudian, teman sebangku Mentari yang sudah seharian tak keliatan batang hidungnya bak ditelan bumi, menghilang seketika kini hadir kembali.

Dari arah pintu Nadira sudah tersenyum menatap mentari yang sedang menyapu dikelas.Mentari langsung menaruh sapunya dan berlari ke arah Nadira dengan sumringah dan langsung memeluknya.

"Naddd!!,ih lo kemana aja sih" ucap Mentari yang masih memeluk Nadira. Posisi mereka masih didepan pintu.

Nadira membalas pelukan Mentari, "Maaf ya gue gak sempat ngabarin lo dua hari ini" ujar Nadira.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang