04-Kerja kelompok

191 77 7
                                    

Selamat melihat dan tekan ☞☆bintangnya.

☆☆☆

Dan disinilah Mentari sekarang,karena ajakan dari Nadira akhirnya Mentari sampai di kantin. Awalnya Mentari tak berniat ingin ke kantin karena masih belum terlalu berbaur dengan murid-murid lainnya, tetapi karena Nadira yang mengajaknya Mentari langsung mengiyakan. Lumayan lapar juga.

"Lo mau pesan apa Tar, biar gue yang pesenin aja" ucap Nadira.

"Samain aja deh Nad, Gak apa-apa" jawab Mentari.

"Ya udah lo tunggu dulu ya" ucap Nadira langsung pergi memesan makanan.

Mentari menatap sekeliling mencari kursi kosong untuk dirinya dan juga Nadira, namun hasilnya nihil, semuanya kursi sudah penuh,terpaksa ia hanya berdiri menunggu Nadira.

Tak lama kemudian Nadira datang dengan dua mangkuk soto panas dan Lemon tea dingin menuju ke arah Mentari.

"Penuh ya Tar? " tanya Nadira menduga.

Mentari mengangguk "Iya nih, terus kita mau duduk dimana?" tanya Mentari bingung.

Nadira melihat sekeliling, lalu matanya tertuju ke arah pandang Rangga dan Gilang yang berada di meja pojok kantin, dan sepertinya ada dua kursi kosong yang cukup untuk dirinya dan Mentari.

Tanpa berlama-lama Nadira  langsung menarik Mentari kesana, sedangkan Mentari hanya mengikut saja.

"Al, boleh kami gabung gak, yang lain udah pada penuh  soalnya " Ujar Nadira Sementara Rangga hanya mengedikkan bahunya acuh.

Mentari menggelengkan kepalanya menatap Rangga,satu kata yang cocok untuk Rangga darinya,Dingin.

"Boleh dong Nad Nad ku sayang, ayo sini samping babang Gilang gans" Ucap Gilang sambil terkekeh genit.

Lah kenapa malah Gilang yang menjawabnya.

Nadira menatap Gilang dengan tatapan kesal.

"Dih males banget gue sebenarnya, ini tuh karna udah pada penuh ya" Nadira menjawab jengkel.

Gilang terkekeh pelan. Mentari hanya tersenyum melihat berdebatan kecil antara Gilang dan Nadira yang beberapa menit lalu sudah menjadi teman barunya .

Al sadari tadi hanya diam dan melihat saja,sudah biasa hal itu terjadi
Dan tanpa Sadar dia melirik Mentari yang sedang tersenyum.

"Cantik juga kalau senyum" Ucap Rangga membatin. Mungkin tanpa di sengaja?.

Tak lama kemudian datanglah Kevin dan Radit membawa makanan.

"Widihh udah rame aja nihh" ucap Radit melihat Mentari dan Nadira bergabung bersama mereka.

"Woi makanan gue mana" teriak Gilang pada Kevin.

"Lo gak makan udah berapa tahun hah!" sahut Radit seraya menduduki kursinya.

" Dua tahun kayaknya, kasihan" sambung Nadira tak kalah diam.

Kevin dan Radit kompak menertawakan Gilang.

"Lebih kasihan mana sama gue yang udah 2 tahun gak lo balas cintanya wahai Nadira Saputri" Ucap Gilang menjawab dengan senyuman jailnya mencoba menggoda Nadira.

Malah membuat Kevin dan Radit menahan tawa, begitupun dengan Rangga yang sadari tadi diam saja mendengarkannya. Mentari? Dia hanya diam dan menyimak sambil menghabiskan makanannya.

Nadira langsung menghentikan kegiatan makannya setelah mendengarkan penuturan dari Gilang. Dia menatap Gilang yang sadari tadi sudah lama menatapnya,dengan cepat Nadira menunduk malu, menghindari kontak mata.

Memang 2 tahun yang lalu Gilang sempat menyatakan cinta pada seorang Nadira Saputri, gadis yang ramah dengan semua orang, gadis Manis yang Rambutnya selalu diikat kuncir kuda itu. Sayangnya Nadira malah menolaknya. miris memang ,karena Nadira berfikir bahwa Gilang hanya sedang lelucon saja, karena memang sering seorang Gilang Gandiwa Sanjaya, menganggu dan mengombalinya.

☆☆☆

Pelajaran Sastra Indonesia berlangsung dengan sangat baik, ya karena berhubung Gurunya killer, karena itu juga kelasnya sunyi senyap, padahal biasanya malah sebaliknya.

"Oke Anak-anak, kalian ibu kasih tugas kelompok tuliskan Puisi tema bebas dan minggu depan dikumpulkan"

"Ibu yang menentukan kelompoknya, dengarkan baik-baik dan catat nama-nama temannya ya"ujar Ibu Sandra.

"Baik bukk"

Ibu sandra langsung membagikan kelompok yang terdiri dari enam siswa itu.

"Kelompok pertama ada Kiki, Ragel, Farel, Sinta, Belle dan Rafa,
Kelompok kedua, Rangga, Kevin, Gilang, Raditya, Mentari dan juga Nadira" jelas bu Sandra.

Kelompok ketiga bla bla bla...dan seterusnya.

"Baik semuanya, jangan lupa mengerjakan apa yang ibu suruh, sampai jumpa minggu depan, dan sebentar lagi bel pulang akan berbunyi. Terima kasih"

Setelahnya Ibu Sandra langsung bergegas keluar kelas.

"Yey kita sekelompok Tar" Ucap Nadira begitu hebohnya.

"Iyaa Nad, terus kita ngerjain tugasnya dimana nih? " tanya Mentari.

Nadira bangkit dari tempat duduknya di bagian paling depan dan menarik tangan Mentari untuk mengikutinya ke belakang meja pojok kelas.

Mentari hanya mengikuti Nadira yang membawanya ke arah meja Rangga dan teman-temannya. Begitu sampai Nadira langsung bertanya tanpa basa-basi.

"Kita sekelompok, mau ngerjain tugasnya dimana"? tanya Nadira pada mereka.

"Terserah" jawab Rangga cuek.

"Di rumah gue aja gimana? " usul Radit bertanya.

"Gue sih yes!! " jawab Gilang.

"Nanti sore jam 5 oke" Sahut Radit
mengimbuhi.

Nadira dan Mentari mengangguk mengiyakan.

"Wokeh nih,bisa mabar" Ucap Kevin.

"Ya udah kami duluan ya Nad ku sayangg" pamit Gilang pada Nadira dengan mengedipkan sebelah matanya.sedangkan Nadira hanya menatapnya geli.

"Duluan ya Tar" Pamit Gilang,Kevin dan Radit bersamaan.

"Iyaa" Mentari hanya menjawab sambil tersenyum.

Rangga pun bangkit dari kursi dan langsung keluar kelas bersama teman- temannya.

Setelah mereka pergi, Nadira dan Mentari kembali ke meja mereka mengambil tas dan langsung berjalan keluar kelas.

Sesampai di Gerbang sekolah, terdengar suara klakson mobil yang menganggu perbincangan antara Nadira dan Mentari yang sejak tadi mengobrol sambil menunggu jemputan.

TIN! TIN!

Dari kejauhan tampak seorang laki-laki yang melambaikan tangannya ke arah Mentari.Mentari tau siapa itu dan dia langsung berpamitan pada Nadira.

"Nad gamau bareng aja"?Ajak Mentari.

"Gak apa-apa Tar, gue bentar lagi di jemput kok,udah kabarin bunda juga" jawab Nadira.

"Yaudah kalau gitu, gue duluan ya ,bye" Ucap Mentari melambaikan tangan pada Nadira dan berlari keluar gerbang sekolah.

Nadira hanya mengangguk dan membalas lambaian tangan Mentari.

☆☆☆

Udah vote+komen belum nih hem? Jangan lupaa yaa!! ♡(*^▽^*) biar nambah semangat nulisnyaa:)
Salam dari putriii muah.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang