05.-Bareng?

160 74 22
                                    

Selamaat membaca♡

☆☆☆

Sekarang Mentari sudah di dalam mobil dan di sampingnya juga ada kakaknya yang fokus menyetir, mereka sesekali berbincang.

"Gimana sekolahnya?" tanya Gavin, kakak lelaki Mentari.

"Sekolahnya bagus," Jawab Mentari sembari memainkan ponselnya.

"Temen-temen lu bege, gue juga tau sekolahnya bagus," Ujar Gavin kesal.

"Ya seru  kak, gue juga udah ada temen baru baik, Nadira namanya," Mentari bercerita.

Kakaknya hanya mengangguk saja, dan kembali fokus menyetir,
Mentari memang memiliki seorang kakak , Gavino Gabriel Croshtrel namanya. Sekarang kakanya juga berkuliah di sini, dan sekarang kakaknya yang akan menjemputnya jika tugas kampusnya selesai. Berhubung juga tempat kuliah dan sekolahnya dengan sang adik searah.

Setelah menempuh perjalanan hingga beberapa menit sampailah Mentari di rumah.

"ASSALAMUALAIKUM GEBI PULANG!!" teriak Mentari memasuki kediaman Croshtrel.

"JANGAN TERIAK-TERIAK WOI!!, bisa roboh ini rumah!" padahal tanpa sadar Gavin juga berteriak, dengan kedua tangannya yang menutupi telinga.

"Lo juga teriak kak!!" Mentari berteriak kesal pada kakak lelakinya itu.

"Ada apa ini teriak-teriak, Gavinn," sahut lena, ibu mereka.

"Gebi tu ma, suaranya kek toa!" ucap Gavin tak mau di salahkan.

"Lo juga yaaa!! " tunjuk Mentari tak mau kalah.

"sudah-sudah sekarang kalian mandi terus makan,"

Mentari menatap kakaknya dengan tatapan menyelidik, masih kesal,sedikit. Lalu tersenyum seraya menatap mamanya.

"Oke ma, Gebi mau ke atas dulu,"

Ibunya mengangguk "Iyaa, Sayang,"

Setelahnya Gavin dan Mentari turun kembali setelah membersihkan diri, mereka langsung makan siang bersama.

Di meja makan, suasananya tenang, hanya terdengar suara detuman sendok dan piring yang mengisi keheningan.

"Ma, nanti Gebi mau ngerjain tugas kelompok di rumah temen ya," ucap Mentari meminta izin.

"Busettt, baru pertama sekolah udah ada aja tugasnya, " ejek Gavin masih memakan makanannya.

"Ya iyalah, emang elo! Pemalas! "

Gavin terkekeh pelan, memang sangat mudah membuat adik perempuannya ini marah.

"Ya sudah nanti Gebi pergi di antar sama kakak ya,"

"Gavin sih ogah ya ma,anterin tuh anak cerewet," Gavin melirik Mentari jengkel . Dan Mentari pun balas melototinya.

☆☆☆

"Masuk tar masuk," ucap Radit mempersilahkan Mentari masuk ke rumahnya.

Mentari langsung masuk dan bergabung bersama teman-temannya yang lain, sepertinya mereka sudah lama sampai. Mentari telat, dia kesulitan mencari lokasi rumah Radit, sampai kakaknya itu terus saja mengomel saat di perjalanan tadi.

"Dari mana kok telat sih?" Tanya Nadira.

"Gue kesasar tadi pas nyariin rumah Radit," jawab Mentari menatap teman-temannya.

"HAHAHA bisa-bisanya anjir," Kevin tertawa,mereka semua pun kompak tertawa kecuali Rangga, ya kan Rangga memang kapan pernah tertawa lepas, senyum aja kadang- kadang.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang