09.-Karna nilai?

123 63 7
                                    


Happy Reading.

☆☆☆

Rangga memasuki gerbang sekolah dengan motor sportnya ,para cewek-cewek bersorak riang dengan terus melihat dan mengagumi sosok Sang Rangga dibalik helm full facenya itu, oh ciptaan tuhan mana lagi yang engkau dustain eh dustakan.

Saat Rangga sudah memakirkan motornya, dia langsung bergegas menuju ke kelas. Tak jauh dari tempatnya sekarang, ia melihat Mentari yang baru saja memasuki gerbang sekolahan.

Tapi Mentari tidak langsung menuju ke kelasnya ,melainkan ia membelokkan langkah kakinya ke arah parkiran.

"Apa dia mau kesini ya," batin Rangga.

"Ah mana mungkin, mending gue duluan aja," Ucap Rangga yang berjalan menuju arah kelasnya.

"Rangga," panggil Mentari .

Baru dua langkah Rangga berjalan, langkah Rangga terhenti ketika mendengar namanya di panggil. Seketika dia menoleh ke belakang menatap Mentari.

Mentari sedikit berlari dari gerbang sekolahan saat melihat Rangga ada di parkiran.

"Ada apa tar?" tanya Rangga setelah Mentari berada dihadapannya.

"Emm.. Ini gue mau ngembaliin ini," Ucap Mentari seraya memberikan Hoodie hitam milik Rangga.

Rangga melirik Mentari dan langsung mengambil Hoodienya dari tangan Mentari.

"Thanks," ucap Rangga.

"Gue yang seharusnya ngomong gitu," ujar Mentari.

Rangga menatap Mentari bingung.

"Makasih udah nolongin gue semalam," Ucap Mentari
tersenyum.

Rangga mengangguk dan balas tersenyum "Iya sama-sama,"

"Udah baikan? " tanya Rangga.

"Hah,"

"Keadaan lo? " Ulang Rangga.

"Ohh, iya gue udah gak apa-apa, lukanya juga udah diobatin sama Mama,"

"Bagus deh," Jawab Rangga menganggukkan kepalanya.

Kringgg!! Kringg!!

Bel masuk kelas sudah berbunyi , sementara Rangga dan Mentari masih di parkiran.

"Udah bel," ucap Rangga.

Mentari mengangguk dan mereka pun berjalan menuju kelas.

☆☆☆

"Mentari Gebri Croshtrel," Absen pak Tama.

"Iya pak," Jawab Mentari sambil mengacungkan tangannya.

"Nilai kamu masih kosong di pelajaran saya,kamu tidak berniat untuk menuntaskannya? " tanya Pak Tama.

Sekarang Pak Tama datang ke kelas Mentari, memberikan hasil nilai praktik Olahraga dua hari yang lalu, meminta muridnya untuk menyelesaikan bagi yang belum tuntas. Seperti Mentari sekarang.

"Baik pak saya akan segera menuntaskannya," jawab Mentari.

Pak Tama berdiri didepan kelas mengganggukkan kepalanya dan kembali menunduk melihat absen nilainya. Kemudian mendongakkan kepalanya lagi.

"Rangga," panggil Pak Tama seraya menunjuk Rangga di meja pojok belakang.

"Iya saya pak," Jawab Rangga.

"Kamu tolong ajari Mentari bermain Basket," perintah Pak Tama tegas seraya menunjuk ke arah Mentari.

"Dan minggu depan usahakan Mentari sudah menyetor nilainya yang kosong, tugas kamu mengajarinya sampai bisa,dapat di mengerti Rangga? " Tanya pak Tama.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang