08.-Sang Rembulan

134 64 3
                                    

Flashback on

"Arghh sial kalah lagi," umpat Kevin kesal.

"Sialan emang lo Dit," ucap Gilang mengimbuhi.

"Ahahaha, Mampus gak kalian, makanya jangan sok-sokan pake ngelawan gue segala," ucap Radit tertawa bangga atas kemenangannya.

Malam ini mereka sedang bermain game di rumahnya Gilang. Lebih tepatnya di kamarnya Gilang.

Berbeda dengan Rangga yang sedang duduk di sofa dengan Gitar yang berada di tangannya, sesekali mengecek nada Gitarnya dan memainkannya lagi,padahal teman-temannya yang lain malah asik bermain Game.

"Gilang, lang! Woi walang sangit, bukain pintunya!" Suara teriak itu dari arah pintu kamarnya gilang.

Rangga yang sedang bermain Gitar dan ketiga temannya pun menoleh kesumber suara.

"BUKA AJA! "Teriak Gilang tanpa berniat bangun untuk membukakan pintu kamarnya dan malah lanjut bermain Game.

Seorang perempuan masuk ke kamarnya Gilang, dengan tatapan horornya perempuan yang umurnya jauh lebih tua diatas mereka.

"Lang ke supermarket sana, beliin snack buat gue," suruh Kania ,kakak perempuan Gilang.

"Pergi aja sendiri, biasanya juga pergi sendiri kan," Jawab Gilang acuh.

"Tapi ini kan udah malam banget ,terus gunanya lo jadi adik apa? " tanya Kania kesal.

"Ya Allah kakak ku sayang, adikmu ini sedang bermain game," jawab Gilang gemas sambil menunjukkan ponsel pada kakaknya.

"Beliin cepat! " kekeh Kania sedikit berteriak.

"Pms kak? "tanya Kevin hati-hati.

"Apa lo! " sentak Kania ketus.

"Beneran Pms ternyata," ujar Kevin terkekeh.

"Kak, biar Rangga aja," ucap Rangga seraya meletakkan gitarnya dan bangkit dari tempat tidur.

"Beneran Ngga?"tanya Kania berbinar.

"Iya,"jawab Rangga tersenyum sopan.

"Mau apa?" tanya Rangga.

"Terserah ,snack pokoknya," Jawabnya Kania.

Rangga mengganguk dan mengambil kunci motornya,tak lupa Hoodie hitamnya. Hoodie kebangsaan yang dibawanya kemana-mana.

"Nah itu udah ada malaikat yang mau beliin, "tutur Gilang.

"Mulai hari ini lo bukan lagi adek gue! Dasar walang sangit! " ucap Kania ketus.

"Iya gak apa-apa, gue juga males jadi adek lo, nenek lampir," Jawab Gilang terkekeh pelan.

"Sialan emang,"

Mereka semua tertawa melihat tingkah laku kak Kania, kakaknya Gilang.

Setelah Kak Kania keluar dari kamar Gilang juga Rangga yang sudah berangkat ke supermarket.

"Al nitip minum ya!" teriak kevin dari arah kamar, yang masih bisa didengar oleh Rangga.

Rangga tak memperdulikan , ia langsung keluar dan menaiki motornya. ia mengebut sedikit karena supermarket dari rumah Gilang lumayan jauh.

Saat hampir sampai ke Supermarket.

Di tengah perjalanan, Tiba-tiba Rangga melihat  dua preman yang mengganggu seorang perempuan, dan saat perempuan itu melihat ke arahnya. Sepertinya.. Rangga tak asing dengan wajah itu. Rangga langsung mempercepat laju motornya.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang