14.-Kejahatan

76 47 6
                                    

Hallo semua!
Jumpe lagiiii kita:)
Mau absen dulu dong

Zodiak kalian apa?


☆☆☆

Sore ini Mentari sedang di luar bersama kakaknya, dia duduk sendirian di dalam mobil sambil memainkan instagramnya. Menunggu kakaknya kembali keluar dari cafe milik temannya itu. Hari ini kakaknya berkumpul dengan teman-temannya,daripada Mentari gabut di rumah, mending dia ngikut saja. Ya walaupun hanya duduk diam di mobil tak niat untuk menyusul kakaknya ke dalam.

Setelah 2 jam lamanya Mentari menunggu di mobil, dia mulai jenuh, mengapa kakaknya itu lama sekali. Mentari pun memutuskan untuk keluar dan menemui kakaknya di dalam sana. Tak lupa mengambil tas kecilnya, dan berjalan masuk ke cafe.

Mentari celingak-celinguk mencari keberadaan kakaknya. Ia berjalan sambil mengedarkan pandangannya di setiap penjuru cafe, sesekali mengirimkan pesan kepada kakaknya hingga tak sadar dia menabrak seseorang.

"Bruk!"

Ponsel yang sedang Mentari genggam terjatuh. Ia tak sengaja menabrak seorang perempuan yang sepertinya ia kenal.

"Kalau jalan pakek mata!" Sentak perempuan tersebut.

"Iya kak maaf,gak sengaja," jawab Mentari kesal. Kan dia gak sengaja. Ya lagian salah perempuan itu juga ngapain bengong di belakang.

"Mentari," Batin perempuan itu.

"Lo Mentari?" tanya perempuan itu yang bernama Della. Kakak kelasnya.

"Iya kak," jawab Mentari mengangguk sopan.

"Oh jadi ini cewek gatel yang dekat-dekat sama Rangganya Della," ucap Della membatin Seraya menatap Mentari malas.

"Kak Della ya?" Mentari bertanya, Mentari mengingatnya. Mentari pernah berjumpa dengan Della, tapi kapan dan di mana, dia tidak ingat.

"Ya," jawab Della ketus.

"Lo Tau gue? " Tanya Della.

Mentari mengganguk "Iya,kita pernah ketemu di kantin sebelumnya," ucap Mentari seakan mengingatnya.

"Oh gak penting," ujar Della tersenyum terpaksa. Terkesan sewot.

"Del,ayok," ajak teman-temannya Della yang sepertinya sudah mencari Della sejak tadi.

Mentari Menatap Della dan ketiga temannya itu. Terlihat begitu menor. Lebih mirip dengan cabe di luar sana. Bibir mereka terlalu merah. Merasa di tatap,Tania menatap balas Mentari.

"Apa lo liat-liat?!" bentak Tania tak suka.

"Menor " jawab Mentari pelan. Sangat pelan tapi masih dapat di tangkap oleh indra pendengaran mereka.

Mampus lo Mentari, punya keberanian dari mana coba, pakek ngomong gitu segala.

" LO BILANG APA TADI, HAH!" Teriak Cici tak terima.

"Cari gara-gara lo sama kita!IYA!? " Teriak Tania semakin tersulut emosi.

Mentari menatap ketiga perempuan yang berada di depannya sekarang.

"Aduh,macan ngamuk,malah keceplosan," Gerutu Mentari membatin. Dia bukannya takut dengan Della dan kedua teman-temannya itu. Tapi sekarang mereka sedang berasa di tempat umum. Banyak pasang mata yang melihat mereka. Membuat Mentari malu.

"Salah dengar kali kak," Jawab Mentari mencoba santai.

"Bener-bener ya lo!" Tania menarik rambut Mentari secara tiba-tiba, membuat Mentari teryuhung menerima tarikan tersebut. Kuat,sakit, serasa mau copot seluruh rambut Mentari. Itulah yang di rasakan Mentari saat ini.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang