07.-Tolong

154 65 9
                                    

      
Selmat membaca and tandain jika masih ada typo.

☆☆☆

Malam ini Mentari berniat keluar ingin membeli beberapa snack di supermarket terdekat rumahnya. Memang tidak terlalu jauh, dia mengambil gardigan rajut berwarna biru kesukaannya ,mengenakannya dan langsung keluar kamar.

Mentari menuruni tangga rumahnya satu- persatu.nSesampai di ruang tamu dia tak menemukan seorang pun. Kemana orang tuanya pergi? Kakaknya juga tidak keliatan.

"Ma, Mama," panggil Mentari.

"Semua orang pada kemana sih," oceh Mentari seraya melihat sekeliling rumah .

Lalu Mentari beranjak dari ruang tamu dan pergi ke dapur, berniat menanyakan pada bibinya.

"Bi, liat Mama gak? Kak Gavin sama papa juga Glgak ada di rumah,pada kemana ya?" tanya Mentari pada asisten di rumahnya itu.

"Oh itu non, Nyonya sama Tuan udah pergi keluar sebentar,katanya ada rapat di kantor," Jawab Bibinya.

"Kalau kak Gavin Bibi tau"? tanyanya lagi .

"Den Gavin juga udah keluar non tadi bibi liat di jemput sama temannya," jelas bibinya.

"Oh gitu ya, yaudah deh ,Makasih ya bi,"

"Iya non," Jawab Bi wati.

"Bi, Gebi mau keluar sebentar, mau beli snack di depan sana, gajauh kok," ucap Mentari meminta izin.

"Gak tunggu den Gavin pulang aja non? Bahaya kalau pergi sendirian, "

"Udah bi gak apa-apa, Gebi kan udah besar , lagian Gebi perginya gak lama kok, Gebi pergi ya bi, daaa bibi," Teriak Mentari sambil berlari  meninggalkan bibi sendirian di dapur.

Bi Anim hanya menghela nafas berat.

☆☆☆

Mentari berjalan pelan menuju supermarket depan, sengaja Mentari tak membawa mobil karena ingin sesekali merasakan angin malam.Sebenarnya ia akan di marahi jika keluar malam-malam seperti ini, apalagi sendirian,tapi apa boleh buat, ia bosan di rumah.

Setelah beberapa menit kemudian Mentari sampai di Supermarket langsung saja dia membeli semua snack kesukaannya, setelah di rasa cukup Mentari langsung ke kasir dan membayar belanjaannya.

Saat di dalam antrian tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Mentari" panggil seseorang cowok.

Merasa terpanggil Mentari langsung menoleh ke samping kanan melihat siapa yang memanggilnya.

"Gibran? " tanya Mentari memastikan jika itu memang benar Gibran teman SMP nya dulu sewaktu ia masih tinggal di jakarta.

"Buset, orang ganteng kayak gue terlupakan," ucap Gibran memelas seraya mengelus dadanya.

Mentari terkekeh "Beneran Gibran," ujar Mentari.

"Yailah lah gue,Gibran," jawab Gibran.

"Maaf kak, belanjaannya mau di bayar sekarang? " ucap mbak-mbak kasir.

Mentari tersentak kaget, refleks ia kembali menatap ke arah depan.

"Eh Iyaa sampe lupa, berapa mbak total semuanya? " tanya Mentari sembari mengeluarkan dompetnya.

"Seratus limas belas ribu semuanya," jawab mbak kasir.

"Biar saja aja yang bayar mbak, sekalian sama belanjaan saya juga," Potong Gibran  cepat sebelum Mentari membayar belanjaanya.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang