Di Rumah Zidan.
"Dan,lu ngapa dah ngebet banget buat dapetin Mentari?" tanya Gibran penasaran,pasalnya dia merasa aneh dengan sikap Zidan.
Yang di tanya malah menaikkan bahunya bingung, " Suka aja" jawab Zidan Singkat, padat dan tidak jelas.
Alwy hanya diam memikirkan Wulandari.
"Besok kita jemput Wulan di bandara" ujar Alwy akhirnya membuka suara.
"Oke" jawab Gibran.
"Hem, mungkin gue agak telat" sambung Zidan.
"Apa perlu gue ngabarin Rangga?" ujar Gibran bertanya.
Alwy menaikkan alisnya heran " Ngapain? Gabut lo?" balas Alwy.
"Ya kan, secara Rangga juga pernah jadi bagian dari Wulan" ujar Gibran.
"Itu kan dulu, sekarang semuanya udah beda" jawab Alwy.
"Ekhem!" Zidan mendehem singkat.
"Bran,bagi nomor Mentari dong" ujar Zidan mencairkan suasana, agaknya capek jika terus membahas Rangga, musuh bebuyutannya itu.
Gibran memandang Zidan bingung.
"Jangan bilang gak ada, gue bunuh lo" ucap Zidan.
"Lah emang gak ada anjir!" ucap Gibran kesal.
"Lo kan teman SMP-nya, masak gak punya nomornya" ucap Zidan.
"Lah lo apa kurang? Temen Smp-nya juga kan?,punya gak lo nomor nya?" balas Gibran tak mau kalah.
"Ya kan beda setan"
"Yaudah gue juga sama Iblis" balas Gibran.
Alwy hanya menggelengkan kepalanya pusing,kapan mereka akan akur berdebat?.
"Gue punya nomornya" ucap Alwy.
Zidan dan Gibran menoleh pandang ke arah Alwy, yang diam-diam kadang menghanyutkan.
"Diam-diam menghanyutkan ya mas" ucap Gibran terkekeh.
"Ngapa gak bilang dari tadi Setan!" kesal Zidan.
Apa salahnya menawarkan diri untuk sekedar mengatakan bahwa dia mempunyai nomor Wa-nya Mentari.
"Lo gak nanya Jin ifrit!" balas Alwy ikutan kesal.
Apa salahnya nanya, kalau emang perlu?iya kan, yang bego Alwy apa Zidan, atau bego dua-duanya? Yang jelas bukan Author bhaha.
"Yaudah kirim nomornya" ucap Zidan.
"Kirim ke gue juga dong wy" ujar Gibran.
"Minta aja noh sama Zidan, gue mau balik dulu" ucap Alwy segera bangkit dan menuju pintu rumah Zidan.
"Apa susahnya tinggal kirim Wy! Ya dewa, sabarkan Hambamu ini" ucap Gibran tak habis pikir.
"Dan,bagi nomornya" pinta Gibran.
"Gak ah males" balas Zidan dan bangkit dari sofa ruang Tamu dan pergi beranjak menaiki tangga, menuju ke ke kamarnya.
"Punya setan jelmaan temen semua, eh salah, punya temen jelmaan setan semua" ucap Gibran Sambil tersenyum.
"Iya Gue tampan gue sabar". Katanya lagi.
☆☆☆
Malam harinya, Zidan sudah berada di area balapan.malam ini dia akan balapan,ya balapan lagi,dia suka balapan, tapi lebih suka Mentari.Benarkah begitu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE 21 DAY
Fiksi RemajaSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU ONLINE. Happy shopping & Reading Enjoy your day guys<3 ❗❗FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA TEMAN-TEMAN JANGAN LUPA VOTE AND KOMENTNYA❗❗ Blurb: Namanya Mentari Gebri Crosthrel, gadis cengeng yang begitu ceroboh, b...