38.-Soal perasaan

38 25 2
                                    

             Selamat membaca teman 💙✨
            
Semoga suka ya,kasih komentarnya di setiap paragraf .

☆☆☆

Rangga kembali datang ke sekolah setelah bertemu dengan Wulan, eh ralat, melihat Wulan dari kejauhan tanpa berani mendekati.dan sekarang jam pelajaran kedua akan segera di mulai, Rangga memasuki kelas dengan muka datarnya tanpa melirik siapapun yang ada di kelas.

Berhubung guru sudah keluar duluan, jadinya Rangga bisa masuk tanpa harus di interogasi terlebih dahulu. Rangga langsung menduduki kursinya. Sedangkan ketiga temannya yang lain hanya memerhatikan Rangga, lain hal nya dengan Gilang yang membuang mukanya asal. Masih terbesit rasa marah akan kejadian kemarin.

Hampir satu kelas tak ada yang tau Rangga datang, karena mereka sibuk dengan tugasnya masing-masing. Namun beda dengan Nadira dan Mentari yang sudah memerhatikan Rangga sejak awal dia masuk.

"Itu anak ngapain jam segini ke sekolah, kalau gue mending gak usah datang lagi dah" ucap Nadira.

"Naddd.. " tegur Mentari.

"Emang bener loh tar, di kira sekolah mak dia apa, seenaknya gitu" lanjut Nadira sewot.

"Ngapa lo yang marah Nad,biarin aja sih" ucap Mentari.

"Bukannya apa ya Tar, gue kemarin telat di hukum loh, lah dia main nyelonong masuk aja, gak adil itu namanya" ujar Nadira tak terima.

"kayak gak tau aja,pasti masuk lewat gerbang belakang" jawab Mentari.

"Gak asik ih,gak suka gue" ucap nadira marah.

"Pms lo, marah-marah gak jelas, biasanya juga gak peduli lo " ucap Mentari merasa aneh dengan sikap Nadira, sepertinya temannya ini sedang datang tamu.

"Belain terus doi lo itu,!! Belaa! " pekik Nadira semakin kesal.

Mentari hanya menggeleng-gelengkan kepalanya " Ngaurr lo!  Pms sih Pms jangan lampiaskan sama gue juga" .

Di pojok kelas Rangga duduk dan melirik jamnya, lima menit lagi guru akan masuk ,beruntung sekali dia bisa ke sekolah tanpa ketahuan oleh guru piket, kalau tidak sekarang sudah pasti dia panas-panasan di bawah bendera. Mana matahari sedang terik-teriknya lagi.

Saat di bandara tadi Rangga memang sudah mengenakan seragam sekolahnya,memang sejak awal Rangga ingin ke sekolah tetapi dia mengingat perkataan Alwy jika Wulan pulang hari ini. Awalnya memang dia tak peduli tapi rasanya itu semua mustahil. Mustahil untuk mengabaikan Wulan.

"Dari mana lo Al?" tanya kevin penasaran.

"Telat" ucap Rangga.

"Iya kenapa bisa telat? " tanya Radit pula.

"Tadi ke bandara dulu" ucap Rangga tak ingin membohongi sahabatnya.

Kevin dan Radit langsung paham kemana arah jawaban Rangga,karena mereka juga tau jika Rangga ke bandara untuk menemui Wulan. Seperti yang di katakan Alwy kemarin. Jika Wulan sudah kembali ke jakarta.

Gilang masih tetap bungkam dan sibuk memainkan ponselnya, padahal telinganya jelas menguping obrolan teman-temannya.

Radit merasa aneh dengan suasana yang tak biasanya.

LOVE 21 DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang