31 - Monster dari Dewa

35 7 4
                                    

Sekolah tak pernah terasa bagaikan neraka, begitu pikir Andre.

Kalau sekolah adalah twitter, maka hashtag yang paling trending saat ini adalah topik Amanda keluar dari sekolah. Kini seisi murid di SMAN 2 hanya menggosipi penyebab Amanda keluar sekolah.

Ada yang menyebut Amanda dibully Tania hingga dia tak sanggup lagi bersekolah.

Ada yang menyebut Amanda hamil dan akan menikah dengan seseorang yang sudah dijodohkan keluarganya.

Yah, gosip mana pun itu, Andre sudah muak mendengarnya. Dia juga tak bisa menyerukan kebenaran di depan semua orang, sebab itu sama saja dia harus membongkar alasan Amanda serta kehamilan Firda.

"Ndre, itu temen lo kan? Si Dewa?" tanya Ketua OSIS usai rapat pemantapan rencana acara perpisahan sekolah, dia menggajak Andre untuk ngemil di kantin saat itu.

Andre menoleh ke arah pandang Ketua OSIS dan mendapati Dewa sibuk mengobrol bersama teman sekelasnya sambil menikmati ayam geprek. Jujur saja Andre sekarang malas bertemu teman-temanya, baik Dewa maupun Firda. Dia sungguh bingung harus bicara apa sama mereka.

"Dewa kan cowok populer, gimana kalo elo nyuruh Dewa nyanyi pas acara perpisahan!" usul Ketua OSIS menyesap teh es yang ia pesan.

Andre memandang datar si Ketua OSIS, kemudian menyatukan jari telunjuk dan jari tengah berdempet bersama, membiarkan jempolnya teracung, membentuk pistol. Lalu Andre meletakkan jari pistolnya ke mulut dan menyentak dirinya seolah sedang tertembak lalu mati seketika.

Mending gue mati darii pada ngomong sama Dewa lagi, Andre membatin.

"Ah, elah lu!" Ketuas OSIS memukul bahu Andre kesal. "Gue tahu lo sedih gara-gara Ama pergi dari sekolah kita, tapi kita harus mup on!"

Enteng bener ngomong lu, Ketos syalan! Raut Andre langsung cemberut.

Namun, suasana kantin tak selamanya damai sampai kemudian sebuah bangku terlambung dan menghantam dinding. Murid-murid terkesiap dan begitu pun Andre yang belum meninggalkan kantin. Pemuda berkaca mata itu mendelik ke arah Dewa berada dan ternyata di sana sudah ada Rizal yang melotot pada Dewa.

Rizal menggeram dan menggebrak meja hingga beberapa siswi menjerit. "Beraninya lo! Beraninya ngelakuin itu sama Ama!!" teriaknya yang membuat Andre terpaksa mendatangi pertengkaran itu.

Ya Tuhan, Dewa lu kesurupan napa sih jadi cari gara-gara sama Rizal!

***

"Rizal sama Dewa berantem di kantin!!!" jerit salah satu teman sekelas Firda yang langsung mengejutkan seluruh kelas.

Firda yang mendengar berita itu ikut terperanjat dari kursinya dan melekaskan dirinya menuju kantin. Di dalam kepalanya muncul sekelebat kegelisahan. Padahal baru tiga hari Amanda keluar dari sekolah, selama tiga hari pula Firda putus kontak dengan Dewa dan Andre.

Namun, bukannya mendengar kabar baik, ini malah mendapat kabar Dewa berantem sama Rizal.

Ketika Firda menuruni tangga, seseorang dilempar menghantam salah satu pilar beton. Firda membekap mulutnya syok kala menemukan bahwa orang itu adalah Dewa.

"Sini lo!" tantang Rizal menunggu jauh di seberang dengan tangan terkepal.

Hati Firda serasa diremas kala Dewa harus bangkit kepayahan usai diserang sedemikian rupa.

"Gila! Dua cowok terkeren di sekolah berantem gara-gara Ama!" sahut salah satu siswi yang bersorak di samping Firda.

"Anjir! Padahal udah keluar sekolah tuh anak masih aja bikin masalah!"

Satu Bayi Empat Hati [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang